Sambut Puncak Haji 2025: Tim Khusus Siaga Evakuasi Lansia dan Disabilitas di Armuzna

Sambut Puncak Haji 2025: Tim Khusus Siaga Evakuasi Lansia dan Disabilitas di Armuzna

Jamaah diminta siapkan fisik dan kurangi aktivitas menjelang puncak haji di Armuzna.-Media Center Haji 2025-

HARIAN DISWAY - Puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, akan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025.

Fase ini dikenal dengan fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Fase ini relatif lebih berat dan menuntut ketahanan fisik dari jamaah daripada aktivitas lainnya.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus mematangkan persiapan layanan bagi jamaah lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.

Terutama di kawasan Mina dan Jarawat yang diprediksi akan sangat padat.

Tim Lansia, Disabilitas, dan Penanganan Krisis Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP2JH) telah melakukan persiapan penuh.

Mereka bertugas memberikan pertolongan pertama kepada jamaah yang mengalami kelelahan, cedera ringan, serta memberikan layanan khusus di penginapan bagi jamaah lansia dan disabilitas.

Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP2JH Daker Madinah, Didit Sigit Kurniawan menjelaskan, seluruh tim telah siaga dengan skema penanganan terstruktur, salah satunya skema evakuasi estafet. 

“Pada saat nanti Armuzna, terutama di Jamarat, Tim PKP2JH akan berkolaborasi dengan unit-unit terkait seperti Linjam, Lansia, MCH serta rumah sakit di Arab Saudi, terutama di (sekitar) Mina,” ungkap Didit.

BACA JUGA:Menuju Puncak Haji, Jamaah Diimbau Fokus Istirahat dan Persiapan Wukuf

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (16): Bahagianya Jamaah Belanja Oleh-Oleh di Pasar Kaget, 'Uang Jokowi' Masih Populer

Skema ini memungkinkan jamaah yang membutuhkan bantuan dipindahkan dari satu titik ke titik lainnya melalui lima pos utama.

“Di setiap pos itu nanti akan ada anggota PKP2JH, Linjam, Lansia serta MCH yang standby,” katanya.

Untuk jamaah yang masih bisa duduk, evakuasi akan dilakukan menggunakan kursi roda. Namun, jika kondisi tidak memungkinkan, seperti tidak bisa duduk atau mengalami gangguan serius, tandu akan digunakan. 

“Jika kasusnya terjadi di tengah-tengah kerumunan, kita akan sampaikan ke Askar (pasukan keamanan,Red) setempat yang standby, untuk meminta ambulans ke rumah sakit terdekat,” jelas Didit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: