PPIH Kemenag Minta Maaf Atas Ketidaknyamanan Jamaah Dalam Penempatan Tenda di Arafah

PPIH Kemenag Minta Maaf Atas Ketidaknyamanan Jamaah Dalam Penempatan Tenda di Arafah

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi meminta maaf atas ketidaknyamanan dan sejumlah kendala dalam penempatan Jamaah haji di Arafah -Kemenag-

HARIAN DISWAY - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meminta maaf atas ketidaknyamanan Jamaah dalam proses penempatan di tenda arafah.

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi mengatakan, pihaknya menghadapi sejumlah kendala dalam penempatan jemaah di tenda-tenda Arafah.

“Atas nama Ketua PPIH Arab Saudi, saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian jemaah haji Indonesia,” terang Mukhlis M Hanafi di Makkah, Sabtu, 7 Juni 2025 

Permasalahan ini dipicu beberapa faktor teknis, sosial dan kultural yang berdampak pada kepadatan tenda serta masalah distribusi logistik. 

BACA JUGA:DPR Kritik Layanan Haji Sarat Masalah, Puji Kesabaran Jamaah

Wukuf di Arafah sebagai rangkaian puncak ibadah haji berlangsung pada 9 Zulhijjah 1446 H, bertepatan dengan 5 Juni 2025.

Jemaah haji Indonesia diberangkatkan dari hotel di Makkah menuju Arafah pada 4 Juni 2025. Dalam proses itu, ada sejumlah jemaah yang sempat tidak mendapatkan tempat di tenda Arafah.

Menurut Mukhlis, ada sejumlah fakta penyebab terjadinya masalah penempatan jemaah di Arafah.

Pertama, ada sejumlah tenda yang sebenarnya masih menyisakan ruang tapi tidak bisa teroptimalisasikan untuk diisi oleh jemaah dengan berbagai alasan.

BACA JUGA:PPIH Arab Saudi Safariwukufkan 477 Jemaah Haji Lansia, Risti, dan Disabilitas

“Misalnya, tenda berkapasitas 350, sebenarnya baru dihuni 325 jemaah dari satu kelompok, namun tidak dapat diakses jemaah lain, bahkan meski dari markaz yang sama,” ujar Mukhlis.

Kedua, skema pemberangkatan jemaah berbasis hotel yang menyulitkan penataan dan penempatan jemaah.

Penempatan jemaah di hotel Makkah pada dasarnya berbasis markaz dan syarikah. Namun, pada praktiknya ada juga sejumlah jemaah yang memilih berpindah hotel meski beda markaz dan syarikah, dengan berbagai alasan dan tidak selalu karena penggabungan pasangan.


Kepadatan jamaah haji Indonesia di markaz Muzdalifah.-Media Center Haji 2025-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: