Mimpi Bupati Sidoarjo Subandi untuk Daerahnya

Mimpi Bupati Sidoarjo Subandi untuk Daerahnya

ILUSTRASI Mimpi Bupati Sidoarjo Subandi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

MENYENANGKAN selalu jika bertemu dengan kepala daerah yang punya mimpi. Seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia sangat populer, antara lain, karena menawarkan mimpi baru.

Itu juga yang saya temukan dari Bupati Sidoarjo Subandi. Yang terpilih menjadi orang nomer satu di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya tersebut. Dalam pilkada serentak 2024.

Bedanya, Demul –demikian gubernur Jawa Barat itu biasa dipanggil– punya media sosial yang kuat. Sebaliknya, Subandi tidak. Ia melangkah dalam senyap. Mimpinya pun tak segera menjadi harapan publik.

BACA JUGA:Flyover Gedangan Sudah Rampung Didesain, Subandi: Tinggal Eksekusi

BACA JUGA:Subandi-Mimik Segera Kantongi Surat Rekomendasi Sejumlah Parpol

Apa mimpi Subandi tentang Sidoarjo? Ia tak ingin daerah yang dipimpinnya hanya menjadi penyangga Kota Surabaya. Ia ingin menjadikan Sidoarjo sebagai kota mandiri. Dengan industri sebagai pilarnya.

”Hanya dengan menggenjot kawasan industri, lapangan kerja akan tercipta untuk warga. Sekarang sudah banyak pengusaha yang mengajukan izin baru untuk itu,” katanya dengan bangga.

Saya bertemu Bupati Subandi pekan kemarin. Guna melaporkan dan mengundangnya untuk meresmikan investasi P4MU (Perkumpulan Perawatan Penderita Penyakit Mata) pemilik RS Mata Undaan di Sidoarjo. Yang baru saja mendirikan Klinik Bersamamu di sini.

BACA JUGA:Konflik Perizinan Rumah Doa GPDI Tarik Sidoarojo: Kasun dan Kades Tidak Indahkan Perintah Plt Bupati Subandi!

BACA JUGA:Subandi, Mas Lin, dan Usman Berebut Rekom PKB Untuk Maju di Pilbup Sidoarjo, Berikut Perbandingan Kekuatan Ketiganya Menurut Pakar

Subandi punya gagasan-gagasan besar di bidang ekonomi karena latar belakangnya sebagai pengusaha. Sebelum menjadi pejabat publik, ia adalah seorang pengembang. Yang telah banyak membangun rumah untuk kalangan menengah ke bawah.

Saya pernah meneliti, perhatian kepala daerah pasca-otonomi daerah sangat dipengaruhi latar belakang mereka. Yang birokrat biasanya memilih prioritas layanan publik. Yang pengusaha di bidang pengembangan ekonomi. Yang murni politikus murni banyak yang kurang inovatif.

Namun, itu dulu. Sekarang para kepala daerah berlomba untuk membuat kebijakan-kebijakan populis. Yang bisa menjaga dukungan suara. Bila mereka ingin maju lagi dalam periode berikutnya. Ada yang berhasil membuat legasi atau warisan. Ada pula yang sekadar menghasilkan pencitraan.

BACA JUGA:Subandi: Siap Kerja Siapa pun yang Diusung PKB di Pilkada Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: