Parents Gathering UC Family Business Angkatan 14 Mengangkat Tema Bisnis yang Dimulai Dari Keluarga

Berbagai pelaku usaha dari keluarga Universitas Ciputra berkumpul untuk mendapatkan ilmu. --HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - New Life Ballroom Ciputra World 2, 16 Juni 2025. Para mahasiswa Universitas Ciputra berikut orang tua mereka berkumpul dalam forum Parents Gathering.
Tahun ini, generasi ke-14 UC Family Business sebagai penyelenggara, mengusung tema “Dimulai dari Keluarga”.
Sebab bisnis yang sukses ada kalanya diawali dari keluarga yang mampu mengelola usaha mereka. Acara itu menghadirkan pembicara utama Shanti L. Poesposoetjipto, Komisaris Samudera Indonesia dan Asuransi Bintang.
BACA JUGA:Parents Gathering UC Family Business Community Indonesia: Kuncinya Orang Tua-Anak Saling Percaya
BACA JUGA:KDMI 2024 di Universitas Ciputra: Akreditasi Juri, Tantangan dan Pembelajaran
Acara itu dibuka oleh Teddy Saputra, Direktur Business Center UC. Sedangkan moderatornya adalah Anita Widyasari Nyoto.
Shanti bukan sosok asing dalam dunia bisnis Indonesia. Keluarganya memulai usaha sejak 1957, Tepatnya saat masa-masa genting pasca penjajahan Belanda. Kala itu, Indonesia sedang menggeliat.
Shanti Poesposoetjipto menjelaskan bagaimana ayahnya membangun bisnis sejak era kemerdekaan. --HARIAN DISWAY
Peralihan kekuasaan, perubahan administratif, hingga pengambilalihan badan usaha milik Belanda ke tangan Indonesia menjadi titik awal lahirnya berbagai bisnis nasional. Termasuk milik keluarga Shanti. Seperti Asuransi Bintang dan Samudera Indonesia.
BACA JUGA:108 Kampus Ikut Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia di Universitas Ciputra
Dia mengenang bagaimana ayahnya merintis usaha di tengah keterbatasan. Ilmu bisnis kala itu belum seperti sekarang.
Tapi dengan ketekunan dan keberanian, ayahnya membangun fondasi usaha yang kuat. Meski menghadapi arus zaman dan transisi politik yang tidak mudah.
Namun, kesuksesan Shanti tidak datang begitu saja. Ia justru mengajak para peserta belajar dari kesalahan. Salah satunya adalah jangan mencampuradukkan urusan keluarga dan perusahaan.
BACA JUGA:Tim Dosen Universitas Ciputra Rilis Buku Penguatan Identitas Kya-Kya di Surabaya
“Awalnya susah sekali. Salah satunya seperti membedakan posisi sebagai anggota keluarga dan sebagai pemimpin di perusahaan. Jika salah langkah, bisa kacau,” katanya.
Menurut Shanti, memisahkan urusan keluarga dari bisnis adalah pondasi penting agar usaha bisa bertahan lintas generasi.
Ia juga menekankan pentingnya empati dalam memimpin, bukan sekadar instruksi dari atas. Tapi mendengarkan suara dari bawah.
BACA JUGA:Universitas Ciputra Sukses Gelar KDMI 2024, Berikut Daftar Para Jawara!
BACA JUGA:Mahasiswa Arsitektur Universitas Ciputra Wajib Pahami Sosok Romo Mangun
Dia pun menyoroti pentingnya memahami perasaan karyawan. Dan membangun kultur perusahaan yang bersahabat tapi tetap profesional.
"Saya berharap para mahasiswa UC bisa belajar bahwa keluarga bukan sekadar tempat lahirnya ide bisnis. Tapi juga ruang pertama untuk belajar kepemimpinan, keteguhan, dan rasa tanggung jawab," pungkasnya.
Sebab, yang paling bertanggungjawab terhadap sukses tidaknya bisnis keluarga adalah keluarga itu sendiri. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: