Menag: Haji dan Umrah Jalur Laut Berpotensi Dibuka Lagi

Menag Nasaruddin Umar menyatakan haji jalur laut berpotensi dibuka kembali untuk jamaah haji Indonesia.-Kementerian Agama-
Jika rencana ini terwujud, maka haji melalui jalur laut bukanlah hal baru bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Agama, jamaah haji Indonesia sudah menggunakan kapal laut sejak akhir abad ke-19.
BACA JUGA:Pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi, Prabowo Bentuk Tim Khusus untuk Kajian dan Regulasi
Pada tahun 1952, pemerintah bahkan mendirikan PT Pelayaran Muslim Indonesia untuk menyelenggarakan haji lewat laut.
Di tahun yang sama, perjalanan haji melalui jalur udara mulai diperkenalkan.
Namun sejak 1975, semua jamaah haji Indonesia secara bertahap beralih ke transportasi udara, hingga jalur laut dihentikan total.
BACA JUGA:Prabowo dan MBS Sepakat Perkuat Layanan Kesehatan dan Ibadah Haji
Transportasi Laut untuk Tekan Biaya Haji?
Rencana menghidupkan kembali jalur laut untuk haji dan umrah dinilai dapat menjadi solusi untuk menurunkan biaya perjalanan ibadah.
Ongkos transportasi udara yang tinggi selama ini menjadi salah satu komponen terbesar dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
BACA JUGA:Kloter KJT 28 Tutup Operasional Haji di Makkah, Fokus Berpindah ke Madinah
Dengan adanya opsi transportasi laut, jamaah bisa memiliki pilihan ekonomis, meski tentu membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama.
Saat ini, Kementerian Agama masih mengkaji berbagai aspek teknis dan regulasi, termasuk skema keselamatan, akomodasi kapal, hingga kesiapan fasilitas pelabuhan di Indonesia dan Arab Saudi.
BACA JUGA:Menag Dampingi Presiden ke Arab Saudi, Bahas Rencana Kampung Haji Indonesia di Tanah Suci
Jika infrastruktur dan kebijakan dari kedua negara telah selaras, maka kembalinya jalur laut untuk haji dan umrah bisa menjadi langkah bersejarah, sekaligus alternatif strategis dalam menekan biaya dan memperluas akses ibadah bagi masyarakat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: