Iwan Fals Peluk Ribuan Hati dalam Ekspectanica Festival Surabaya

Penyanyi senior Iwan Fals ramaikan Ekspectanica Carnival, 12 Juli 2025.-@gaung_merah-Instagram
Cerita pun mengalir tentang masa sekolah, "Beberapa lagu ini aku tulis saat masih sekolah. Tapi aku enggak punya ijazah," kata Iwan. Ia melanjutkan, "Enggak apa-apa Bu Susi belum lulus udah punya pesawat!"
Lagu Entah membawa suasana tenang: "Seperti biasa, aku diam tak bicara..." Disusul teriakan membakar: "Penguasa... penguasa... berilah hambamu uang!." Ya, Pesawat Tempur.
BACA JUGA:International Golo Mori Jazz 2025, Inisiatif untuk Meningkatkan Pariwisata dan Perekonomian Lokal
Penonton menyahut, "Uangnya buat apa?" Iwan menimpali, "Mending buat gaji guru-guru. Buat bayar peraturan, udah terserah loo..."
Layar LCD menampilkan Oemar Bakri. Disambut gelak tawa. Lagu tentang guru itu tetap relevan pada masa kini. Tentang nasib guru yang terkatung-katung. Belasan tahun mengabdi dengan gaji yang tak pernah pasti.
Sorakan bergema saat lagu Bento dimainkan. Disusul Bongkar, yang membuat penonton bernyanyi serempak.
BACA JUGA:Tiket International Golo Mori Jazz 2025 Sudah Tersedia, Jangan Sampai Kehabisan!
Kemudian lagu Abadi menyampaikan pesan penting: "Bumi semakin mengecil, manusia bertambah banyak. Kalau terus bertengkar, habislah kita..."
Sebagai penutup, lagu Tanah Air dimainkan. Confetti bertebaran. Penonton berdiri, tertawa, menangis, memeluk satu sama lain. Malam itu bukan sekadar konser, tapi perjalanan emosional dan kebersamaan.
Surabaya malam itu menyatu dalam satu suara: cinta pada musik dan negeri. Iwan Fals tak hanya bernyanyi. Tapi ia memeluk ribuan hati. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: