Trump Batal Pecat Ketua Bank Sentral AS, Takut Timbulkan Kekacauan di Pasar Keuangan

Tampilan Jerome Powell (kiri) dan Presiden terpilih Donald Trump (kanan) di Oval Office, Washington DC pada Rabu, 16 Juli 2025.--SAUL LOEB, ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
Kombinasi gambar yang dibuat pad 16 Juli yang menunjukkan Presiden terpilih Donal Trump di White House dan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Capital Hill, Washington.--SAUL LOEB, ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
Pada wawancara Rabu lalu, pertanyaan terkait pemecatan Powell kembali dilontarkan pada Trump. “Aku akan mengapresiasi apabila dia ingin resign, tetapi keputusan itu berada di tangannya,” ujar Trump pada Real America’s Voice. “Mereka bilang itu akan mengacaukan pasar jika aku melakukannya,” katanya.
Dalam komentarnya, Trump kembali melontarkan keluhan lamanya bahwa Jerome Powell adalah ketua bank sentral yang “buruk” karena mempertahankan suku bunga kebijakan jangka pendek The Fed di kisaran 4,25%–4,50% sejak Desember.
Sementara itu, The Fed masih mengkaji dampak dari lonjakan tarif impor terhadap inflasi.
Trump menyatakan bahwa Fed bersalah atas peningkatan suku bunga bunga jangka panjang, yang mengakibatkan harga utang pemerintahan. Kritiknya pada Powell telah berlangsung sejak 4 Juli
Senator Amerika Serikat Thom Tillis mengatakan bahwa dia tidak akan mengikuti pemilihan ulang.
“Ada perbincangan terkait potensi pemecatan ketua Fed,” ujar Tillis. Dia juga menambahkan bahwa apabila Fed tunduk pada titah presidensial merupakan suatu “kesalahan yang besar.”
“Konsekuensi pemecatan ketua Fed hanya karena politisi tidak sependapat dengan keputusan ekonomi hanya akan menurunkan kredibilitas Amerika Serikat ke depannya, dan apabila hal tersebut tetap dilakukan maka akan mendapat respons yang buruk dan kita harus menghindari hal tersebut,” tutur Tillis.(*)
*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: