AI Eksperimental Milik OpenAI Raih Medali Emas di Olimpiade Matematika Internasional

BACA JUGA:OpenAI Hadirkan Model AI Pembuat Video Realistis dan Imajinatif dengan Perintah Suara, Bagaimana Cara Menggunakannya?.

Kemenangan AI, Tapi Masih Eksperimental

SOAL IMO berhasil diselesaikan oleh model AI eksperimental OpenAI dalam kondisi dan waktu yang sama dengan peserta manusia. Yakni 4,5 jam per sesi.--freepik.com

OpenAI menegaskan bahwa meskipun pencapaian itu mengesankan, model AI yang digunakan masih bersifat eksperimental dan belum akan dirilis dalam waktu dekat.

Kemungkinan besar, percobaan itu membutuhkan daya komputasi sangat besar. Juga biaya yang tinggi, yang membuatnya tidak layak digunakan pada produk konsumen dalam waktu dekat.

Sementara itu, pesaing seperti Google sebelumnya telah mengklaim bahwa model mereka, AlphaProof dan AlphaGeometry 2, berhasil meraih performa setara medali perak IMO pada Juli 2024. 

BACA JUGA:Fakta Menarik Sora OpenAI, Pesaing Google Lumiere

Namun, sistem tersebut membutuhkan hingga tiga hari untuk menyelesaikan satu soal, dan perlu bantuan manusia untuk menerjemahkan soal ke dalam bahasa formal matematika.

Meski kejutan OpenAI membuat prediksi pasar berubah drastis (sebelumnya hanya 18 persen kemungkinan AI mampu meraih medali emas IMO sebelum 2025), hasil akhir dari perusahaan lain seperti Harmonic, yang dijadwalkan diumumkan pada 28 Juli, masih bisa mengubah peta persaingan.

Bisa jadi, OpenAI bukan satu-satunya pemain AI yang mampu menaklukkan tantangan IMO.

BACA JUGA:OpenAI Luncurkan Sora, Model AI yang Bisa Bikin Video Hanya dengan Perintah Teks

Yang jelas, era baru AI dalam bidang matematika tingkat tinggi telah tiba. Namun, seiring kemajuan teknologi, etika pengungkapan dan transparansi proses kini menjadi isu yang tak kalah penting dari kemampuan teknis itu sendiri. (*)

Sumber: arstechnica.com