Konflik Thailand-Kamboja Memanas, ASEAN Harus Turun Tangan

Konflik Thailand-Kamboja Memanas, ASEAN Harus Turun Tangan

Sesi Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Ruang Konferensi, Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, 26 Mei 2025.--BPMI Setpres

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Konflik bersenjata meletus di perbatasan Thailand dan Kamboja sejak Kamis, 24 Juli 2025. 

Sengketa lama soal klaim wilayah di sekitar kuil Preah Vihear itu kembali menjadi pemicu.

BACA JUGA:Mengenal Sengketa Kuil Preah Vihear, Akar Konflik Bersenjata Thailand-Kamboja

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyerukan penyelesaian damai melalui mekanisme ASEAN dan mendorong peran aktif Indonesia dalam proses perdamaian.

"Karena penyebabnya soal perbatasan, saya menyarankan sebaiknya kedua kepala negara, Kamboja dan Thailand, segera diundang oleh Ketua ASEAN, yaitu Malaysia,”  ujar TB Hasanuddin di Jakarta, Sabtu, 26 Juli 2025.

BACA JUGA:Pertempuran di Perbatasan Thailand-Kamboja Terus Berlangsung, Saling Tembak Artileri, Roket, dan Mortar

Menurutnya, Sekretariat ASEAN perlu difungsikan untuk memediasi dan mendamaikan kedua pihak secara regional.

Ia juga menilai pentingnya respons cepat dari ASEAN, termasuk kemungkinan menggelar pertemuan tingkat tinggi jika eskalasi terus berlanjut. 

"Jika diperlukan, ASEAN harus mengadakan pertemuan khusus di tingkat kepala negara untuk menyelesaikan sengketa ini secara damai dan konstruktif," tegasnya.

BACA JUGA:Jet Tempur Thailand Bom Wilayah Kamboja, 12 Tewas Termasuk Anak-Anak

Pendekatan damai berbasis kawasan itu dianggap sangat penting untuk menjaga stabilitas dan reputasi ASEAN. Masalah antarnegara ASEAN harus diselesaikan oleh ASEAN sendiri. 

“Ini penting untuk menjaga keutuhan dan kredibilitas ASEAN dalam menghadapi tantangan kawasan," tambahnya.

Ia juga menyebut bahwa Indonesia punya tanggung jawab lebih besar untuk ikut mendorong penyelesaian konflik. 

BACA JUGA:Prabowo Akui Negosiasi Ekonomi dengan AS Alot: Tapi Saya Wajib Lindungi Buruh Kita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: