Begok Oner di ARTJOG 2025: Puisi dalam Reruntuhan, Cahaya dari Ingatan

Begok Oner di ARTJOG 2025: Puisi dalam Reruntuhan, Cahaya dari Ingatan

Salah satu karya Begok Oner dengan judul Yang Terbuang Menemukan Jalan Pulang dengan Bentuk Terpampang. --ARTJOG

Salah satu karya pendukungnya di ARTJOG adalah lukisan realistik reruntuhan Beteng Baluwarti, Solo. Tembok itu bukan sekadar peninggalan fisik, tapi batas simbolik kekuasaan pasca-Perjanjian Giyanti.

BACA JUGA:Dian Suci Rahmawati, Menyuarakan Politik Tubuh dan Rumah Lewat Instalasi di ARTJOG 2025

BACA JUGA:Seni Jadi Amalan: Kilas Balik ARTJOG dari Surabaya ke Yogyakarta

Dalam dunia yang sibuk membangun yang baru, Begok justru mengajak kita menengok yang lama. Ia bilang, "Kalau semua diganti, kapan kita sempat mengenang?"

Maka wajar jika karyanya menyentuh banyak pengunjung. Anak-anak muda memotret dengan ponsel, kamera menyala, dan di sana—kata-kata muncul dari batu. Puisi dalam reruntuhan. Amalan dalam fragmen.

Begok Oner, lewat karya ini, bukan hanya sedang bicara tentang seni. Ia sedang menyusun ulang peta sejarah sosial kita—dengan pecahan, kilau cahaya, dan keberanian untuk tidak melupakan. Di ARTJOG, reruntuhan bukanlah akhir. Ia adalah pulang. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: