Ketika Tubuh Perempuan Berubah: Mengenal Hormon Kehamilan dan Dampaknya

Kehamilan membawa perubahan besar dalam tubuh perempuan, terutama akibat hormon. Memahami hormon kehamilan membantu mengelola dampaknya secara fisik dan emosional. -iStockphoto-
Meskipun berguna, hormon ini juga bisa menyebabkan nyeri punggung dan ketidaknyamanan saat berdiri atau berjalan lama. Sementara itu, hormon oksitosin dan prolaktin mulai meningkat menjelang akhir kehamilan.
BACA JUGA: Bolehkah Ibu Hamil Menikmati Makanan Pedas? Ketahui Fakta dan Tip yang Aman untuk Diikuti!
Oksitosin akan memicu kontraksi saat melahirkan, dan prolaktin mempersiapkan produksi ASI. Hubungan keduanya juga penting dalam menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Di luar dampak fisik, perubahan hormon ini berdampak langsung pada kehidupan sosial dan emosional perempuan. Banyak perempuan mengalami kesulitan tidur, merasa cemas, atau bahkan kehilangan rasa percaya diri.
Dalam beberapa kasus, fluktuasi hormon bisa memicu gangguan suasana hati seperti depresi perinatal atau baby blues pasca melahirkan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Hamil
The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebutkan bahwa sekitar 1 dari 7 ibu mengalami gangguan depresi setelah melahirkan, sebagian dipicu ketidakseimbangan hormon.
Namun, bukan berarti perempuan tidak bisa beradaptasi. Pola makan bergizi, tidur cukup, dukungan pasangan dan keluarga, serta konsultasi rutin dengan dokter kandungan sangat membantu menjaga kestabilan fisik dan emosional selama kehamilan.
Beberapa ahli juga menyarankan latihan ringan seperti prenatal yoga atau berjalan kaki untuk mengurangi stres dan nyeri akibat relaksin. Menulis jurnal kehamilan atau berbagi cerita dengan sesama ibu hamil juga bisa memberi rasa tenang.
BACA JUGA: Begini Dampak Kurang Tidur pada Ibu Hamil
Perubahan hormon selama kehamilan adalah proses alamiah, namun dampaknya nyata dan kompleks. Tidak semua perempuan mengalami hal yang sama, dan tidak ada cara yang seragam untuk merespons perubahan itu.
Yang pasti, pemahaman tentang hormon kehamilan bukan hanya penting bagi ibu hamil, tetapi juga bagi pasangan, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Dengan memahami apa yang terjadi di balik tubuh yang sedang mencipta kehidupan, kita belajar untuk lebih menghargai, lebih peka, dan lebih siap mendukung perempuan dalam perjalanan menjadi ibu. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: