Inspirasi Olahan Menu MPASI: Enak, Bergizi, dan Sesuai Tahapan Usia

Inspirasi Olahan Menu MPASI: Enak, Bergizi, dan Sesuai Tahapan Usia

MPASI adalah langkah krusial dalam tumbuh kembang bayi. Memperkenalkan makanan bergizi dengan variasi rasa dan tekstur membantu bayi belajar makan dengan baik. -iStockphoto-

Meski protein hewani sangat penting, sayur dan buah tetap tidak boleh dilupakan. Buah bisa disajikan sebagai camilan pagi atau sore hari.

BACA JUGA: Ini Daftar Jenis Cek Kesehatan Gratis, Mulai dari Bayi hingga Lansia

Misalnya, puree alpukat dicampur pisang matang tanpa tambahan gula. Kombinasi ini memberi lemak baik dan kalium yang penting bagi keseimbangan elektrolit tubuh.

Atau bisa juga mengenalkan tekstur kasar dengan memberikan buah pear matang yang dikukus dan dipotong kecil agar bisa digenggam bayi.

Beberapa ibu juga mulai memperkenalkan makanan tradisional yang disesuaikan teksturnya, seperti bubur kacang hijau atau bubur jagung.
MPASI bisa menjadi momen eksplorasi yang menyenangkan jika dibuat dengan cinta dan kreativitas. -iStockphoto-

BACA JUGA: Alumni Ubaya Ciptakan Inovasi Popok Bayi Ramah Lingkungan dari Pelepah Pisang dan Daun Sirih

Kacang hijau yang sudah direbus dan disaring bisa menjadi sumber protein nabati, sementara jagung muda kukus memberi rasa manis alami dan serat. Yang perlu diingat, kacang-kacangan harus dimasak hingga sangat lembut untuk mencegah risiko tersedak atau alergi.

Dalam penyusunan menu MPASI, satu hal yang penting adalah memastikan bayi mendapat cukup protein hewani setiap hari. Ini bukan berarti harus daging terus-menerus, melainkan bisa divariasikan dengan telur ayam, hati ayam, ikan, atau tahu dan tempe yang dihaluskan.

Lemak tambahan seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau unsalted butter juga perlu dimasukkan ke dalam porsi makan agar asupan energi bayi tercukupi.

BACA JUGA: Kolaborasi Vasa Hotel Surabaya dan Dinas Sosial Surabaya Penuhi Kebutuhan Popok Bayi

MPASI juga bisa menjadi momen eksplorasi yang menyenangkan jika dibuat dengan cinta dan kreativitas. Meskipun tidak perlu dihias seperti bento, mengatur warna makanan dari bahan alami, seperti hijau dari bayam, oranye dari wortel, kuning dari labu, dan putih dari nasi, bisa membuat bayi lebih tertarik mencoba.

Namun, jangan berkecil hati jika bayi menolak menu tertentu. Proses menerima rasa dan tekstur baru memang memerlukan waktu dan pengulangan.

Penting juga bagi ibu untuk memperhatikan tanda kenyang atau lapar pada bayi. Jangan memaksa jika bayi menutup mulut atau menolak makan.

BACA JUGA: Ibu Hamil Bisa Cegah Bayi Tertular HIV, Begini Caranya

Sebaliknya, berikan pujian ketika ia mencoba dan menikmati makanannya. Karena lebih dari sekadar memberi makan, MPASI adalah proses belajar dan membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: