Peluncuran Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diundur, Fadli Zon Pastikan Tetap Rilis Tahun Ini

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan bahwa penerbitan hasil penulisan ulang sejarah Indonesia diundur.-Anisha Aprilia-Disway.id
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan bahwa peluncuran penulisan ulang sejarah Indonesia diundur.
Awalnya, peluncuran penulisan ulang sejarah Indonesia tersebut akan dijadwalkan pada 17 Agustus 2025. Penundaan tersebut disebabkan karena proses pembacaan ulang dan penyuntingan masih berjalan.
BACA JUGA:Komnas HAM Tunggu Kejelasan Proyek Penulisan Ulang Sejarah Kementerian Kebudayaan
"Oh iya, saya kan bilang waktu itu 17-an itu ancer-ancer kita. Jadi kita kan tahun ini sekarang sudah selesai uji publik, kita masih mau ada proses reading, editing," jelasnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.
Meski begitu, ia tetap memastikan buku tersebut akan diluncurkan pada tahun ini.
Juga masih membuka kesempatan untuk menerima masukan dari berbagai pihak, sebelum buku sejarah tersebut resmi diluncurkan.
"Target kita mungkin ada beberapa kali lagi proses untuk masukan-masukan yang kita terima nanti kita diskusikan lagi, tapi sejauh ini on the right track," imbuhnya.
BACA JUGA:DPR Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah, Soroti Kontroversi Tragedi 1998
Tak hanya itu, timnya telah menggelar uji publik naskah sejarah baru di sejumlah universitas yang ada di Indonesia.
Seperti uji publik sebelumnya, yang sudah digelar di Universitas Indonesia, Universitas Negeri Padang, Universitas Hasanuddin di Makassar, serta Universitas Lambung Mangkurat.
Uji publik tersebut melibatkan mahasiswa, dosen, komunitas sejarah, tokoh publik, hingga tokoh masyarakat.
"Kalau uji publik sudah, diskusi publik. Saya yang justru ingin mengadakan tambahan untuk reading untuk para pemerhati sejarah, untuk membaca lagi, membaca lagi beberapa, termasuk melibatkan sejarawan-sejarawan senior," jelas Fadli.
BACA JUGA:Komnas HAM Bantah Fadli Zon soal Mei 1998, Tegaskan Fakta Pemerkosaan dalam Sejarah
Selain melakukan uji publik, Fadli menyampaikan bahwa pihaknya juga menerima masukan dari berbagai organisasi dan lembaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: