Asal Usul Muzan Kibutsuji: Dari Manusia Rapuh ke Iblis Pertama Demon Slayer

Asal Usul Muzan Kibutsuji: Dari Manusia Rapuh ke Iblis Pertama Demon Slayer

Muzan Kibutsuji dalam wujud manusia, menyembunyikan horor yang ia bawa selama ratusan tahun. --Wallpaper Cave

Dari sanalah awal teror bermula. Muzan, dengan segala trauma masa lalu, membenci kelemahan dan bertekad menyingkirkan siapa pun yang menghalangi jalan kekuasaannya.

Dari Manusia Rapuh Berubah Menjadi Monster Haus Darah

Transisi dari masa lampaunya sebagai manusia menuju kebangkitan sebagai iblis ibarat lembaran gelap yang dibuka perlahan. Dari seorang bocah lemah yang dihantui vonis kematian, Muzan menjelma menjadi makhluk abadi yang justru menganggap dirinya puncak evolusi.

Di sinilah cerita Demon Slayer menemukan fondasi horornya: lahirnya kegelapan yang akan mewarnai sejarah panjang para pemburu iblis.

Setelah menjadi iblis, Muzan menghabiskan berabad-abad untuk memperluas kekuatannya. Ia tidak hanya ingin hidup abadi, tetapi juga menjadi sempurna. Ia memanfaatkan darahnya sebagai sumber kekuatan—menularkan pada manusia lain, lalu menciptakan generasi iblis berikutnya.

Dari sinilah terbentuk struktur yang dikenal sebagai Dua Belas Iblis Bulan, organisasi iblis dengan kekuatan luar biasa yang siap membantai siapa pun yang menghalangi jalan Muzan.

BACA JUGA:Trilogi Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castel Arc, Hal-hal Ini Yang Akan Mengejutkan Para Fans

BACA JUGA:Saga Terakhir Menuju Klimaks Trilogi Demon Slayer di Infinity Castle Arc, Simak Sinopsis dan Jadwal Tayangnya!

Kekuatannya sendiri tak bisa diremehkan. Sebagai iblis pertama, Muzan memiliki kemampuan regenerasi yang hampir mustahil dilawan. Setiap luka yang diterimanya bisa sembuh dalam sekejap. Tubuhnya bisa berubah bentuk, memanipulasi organ hingga menghasilkan serangan mematikan.

Ia bisa menciptakan tentakel, mengatur ulang organ dalam, bahkan mengubah wajah untuk menyamar. Semua kemampuan itu menjadikannya ibarat dewa di mata para iblis lain. Namun, ada satu kelemahan yang tidak pernah bisa ia lawan: sinar matahari. Cahaya pagi tetap menjadi musuh bebuyutan yang terus ia hindari.

Makna Mendalam Di Balik Sosok Raja Iblis Demon Slayer

Muzan bukan sekadar antagonis, ia adalah refleksi dari ketakutan manusia akan kematian. Ia berusaha keras menghindari akhir hidupnya, tetapi justru terjebak dalam siklus darah dan kebencian.

Ambisinya membuatnya kejam tanpa batas. Ia tidak ragu membantai pengikutnya sendiri bila dianggap lemah. Ia juga memanfaatkan manipulasi psikologis untuk mengendalikan orang-orang di sekitarnya, menjadikannya sosok penguasa yang ditakuti sekaligus dibenci.

Keberadaan Muzan di dunia Kimetsu no Yaiba menjadi inti dari konflik panjang. Tanpa dirinya, tidak akan ada iblis. Tidak akan ada pertempuran sengit antara Demon Slayer Corps dan Dua Belas Iblis Bulan.

Kehadirannya sebagai sumber awal kegelapan menjadikan setiap perlawanan melawan iblis selalu bermuara pada satu nama: Muzan Kibutsuji.

BACA JUGA:Trilogi Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Siap Menggemparkan Layar Lebar!

BACA JUGA:Jejak Panjang Bom Atom Jepang, Delapan Dekade Silam (1): Menginspirasi Seni hingga Anime

Dan ketika kisahnya sampai pada klimaks, pembaca maupun penonton akhirnya bisa melihat ironi besar dalam hidupnya. Dari manusia yang takut mati, ia berubah menjadi makhluk abadi yang tak pernah puas.

Namun, di balik segala kekuatan dan keabadian itu, ia tetap tak mampu melawan satu hal yang sejak awal menjadi takdir: kelemahan pada sinar matahari. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: