NATO Bahas Jaminan Keamanan untuk Ukraina Pasca Perang

NATO Bahas Jaminan Keamanan untuk Ukraina Pasca Perang

Para pemimpin dunia menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Washington untuk membahas jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina, di tengah upaya diplomasi mengakhiri perang dengan Rusia.--AFP

Namun, Lavrov membantah klaim tersebut. Ia menegaskan, dalam percakapan itu Putin hanya menyatakan akan “memikirkan untuk meningkatkan level” pembahasan mengenai Ukraina, bukan langsung memberi komitmen.

Lavrov menambahkan, setiap rencana pertemuan puncak antara Putin dan Zelensky harus dipersiapkan dengan hati-hati agar situasi saat ini tidak menjadi semakin buruk.

Selain itu, Lavrov juga melontarkan kritik terhadap Erop yang hadir di Washington awal pekan ini. Ia menuduh mereka melakukan “upaya canggung” untuk mempengaruhi posisi Prsiden AS terkait Ukraina. 

“Yang kami lihat justru eskalasi makin agresif dan usaha Eropa yang terkesan canggung untuk mengubah sikap Presiden AS. Tidak ada gagasan nyata yang ditawarkan,” kata Lavrov.

BACA JUGA:Putin dan Trump Bakal Bertemu, Ukraina Masuk Agenda Pembahasan

BACA JUGA:Trump Beri Waktu Putin 10 Hari untuk Damai dengan Ukraina atau Hadapi Sanksi Baru

Meski ada penolakan dari Moskow, NATO menilai stabilitas jangka panjang Ukraina memerlukan jaminan pertahanan yang nyata. Para pejabat menekankan bahwa keamanan psca perang sangat penting, tidak hanya bagi Kyiv tetapi juga bagi Eropa secaea keseluruhan.

Meski begitu, perbedaan pandangan masih ada d antara negara-negara anggota mengenai bentuk jaminan yang tepat, apakah melalui keanggotaan NATO, perjanjian bilateral, atau bantuan militer besar-besaran.

Seiring berjalannya diskui, Ukraina tetap menuntut kepastian, sementara peringatan Rusia menyoroti besarnya hambatan menuju penyelesaian. Jalan kompromi terkait kebutuhan keamanan bagi Kyiv dan tuntutan osko masih belum terlihat jelas.(*)

*)Mahasiswa Magang Prodi English for Business and Professional Communication Politeknik Negeri Malang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: