Seratus Tahun Miss Riboet’s Orion

Seratus Tahun Miss Riboet’s Orion

Deddy Otara dan Fitriyani di depan makam Miss Riboet di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat, 15 Agustus 2025.-Deddy Otara-

BACA JUGA:Panggung Eunoia: Teater Realisme dan Komedi Karya Mahasiswa UNESA

Dalam wawancara dengan De Locomotief pada 1927, wartawan menggambarkannya sebagai seorang wanita kecil yang hidup, ramah, hanya berbicara dalam bahasa Melayu. Namun, setiap malam bernyanyi dalam begitu banyak bahasa. Memukau siapa pun yang mendengarnya.


Foto Miss Riboet di depan nisan mendiang. Miss Riboet adalah seniman kenamaan yang bahkan pernah diundang ke Hollywood.-Deddy Otara-

Miss Riboet memberi keterangan, “Saya harus menyanyikan seratus lagu dalam sembilan hari, lalu tetap tampil setiap malam. Memang melelahkan…”

Orion Menjadi Hiburan Sukses yang Paling Diminati.

Dalam beberapa tahun, nama Miss Riboet’s Orion meledak di seluruh Hindia-Belanda hingga ke Malaysia, Singapura, dan Brunei.

BACA JUGA:Angkat Cerita Tentang Kesehatan Mental, Teater Crystal Gelar Pentas Studi 2023 Bertema Kita Manusia

Di mana pun mereka berpentas, tenda selalu penuh. Seribu hingga 1.800 penonton. Bahkan ada yang rela memanjat pohon demi melihat Miss Riboet!

Rombongan itu melanglang buana ke seluruh Hindia-Belanda sampai ke negara tetangga. Bahkan mendatangi tempat-tempat yang belum terjamah teater stambul. Seperti tanah Dayak. Dan penontonnya adalah Suku Dayak yang masih pakai senjata lengkap!

Apresiasi datang dari segala arah. Publik Eropa, pribumi dan Tiongkok menyanjung pencapaian rombongan Miss Riboet.

BACA JUGA:Protes Teater Api Indonesia lewat Lakon Dinasti Bulldog; Meruntuhkan yang Bar-Bar

Dia adalah sosok yang berhasil mendesain ulang pertunjukan stambul, pertunjukan yang sebelumnya dipenuhi stigma negatif dan praktik yang murahan, jauh dari nilai seni. 

Bak memiliki wajah baru, pertunjukan teater komedi stambul seolah terlahir kembali. Mereka berdiri sebagai simbol pembaruan panggung dan pesona perempuan modern Hindia.

Pada 15 Agustus, kami melangkah sunyi ke pusara seorang legenda. Miss Riboet’s Orion. Sang bintang panggung. Suara Hindia. Cahaya dari masa silam.

BACA JUGA:Sepotong Pagi; Pieces of Life, Film Teater Satir tentang Dunia Pernikahan yang Berbalut Pencitraan

Seratus tahun sejak dia menyalakan cahaya teater modern, hari ini kami datang memberi salam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway