Angkat Cerita Tentang Kesehatan Mental, Teater Crystal Gelar Pentas Studi 2023 Bertema Kita Manusia

Angkat Cerita Tentang Kesehatan Mental, Teater Crystal Gelar Pentas Studi 2023 Bertema Kita Manusia

Penampilan klimaks Teater Crystal yang bertajuk Naskah Terakhir dalam Pentas Studi 2023.--Dokumentasi Teater Crystal

HARIAN DISWAY - Suara gemuruh tepuk tangan dan juga teriakan apresiasi terdengar lantang memeriahkan seisi ruangan ketika pementasan pertama selesai.

Pementasan ini diselenggarakan oleh Teater Crystal, sebuah organisasi teater dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) milik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada Sabtu malam (9/12). Pada saat itu, para penonton berbondong-bondong untuk menyaksikannya di Gedung Teater milik Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta.

Pentas Studi 2023, merupakan salah satu proker dari beberapa proker pementasan lainnya milik Teater Crystal. Hal tersebut diungkapkan oleh Ruth Anastasya, selaku pimpinan produksi. 

"Sebenarnya kami melihat maraknya kasus bunuh diri oleh mahasiswa yang harus kita concerning apalagi kita sama-sama mahasiswa yang memiliki niat untuk meningkatkan awareness mental health. Dan kebetulan juga kami dapat naskah tentang mental health juga," ujar Ruth Anastasya, ketika menjelaskan latar belakang dari diselenggarakannya acara ini.

Selain itu, pementasan ini merupakan salah satu output bagi angkatan 2023 yang baru saja melaksanakan diklat. Sehingga, dalam pementasan ini, dapat dilihat hasil dari jerih payah para kru selama kurang lebih satu setengah bulan untuk persiapan.

BACA JUGA: Protes Teater Api Indonesia lewat Lakon Dinasti Bulldog; Meruntuhkan yang Bar-Bar

Acara ini diawali dengan registrasi ulang bagi penonton yang sudah mengisi formulir online melalui Google Form. Hanya dengan membayar Rp 10 ribu, penonton bisa menikmati acara ini semata-mata sebagai hiburan ataupun menambah pengetahuan.

Pementasan pertama merupakan suatu naskah yang bertajuk 12 Hari. Pada pementasan kali ini, penonton disuguhi oleh drama teatrikal dari tiga aktor yang menari indah untuk memukau para penonton, dan diakhiri sebuah pesan monolog dari salah satu aktor.

12 Hari menceritakan sebuah kisah dimana seorang pria yang memiliki penyakit, tepatnya penyakit jantung dan tidak ingin wanitanya tahu dan banyak memendam sakit lantaran takut wanitanya akan akan merasa terpuruk.

Ternyata, perilaku tersebut seolah-olah membuatnya menjadi egois, karena pada kenyataannya, dalam halusinasi atau khayalan si pria, dia sangat ingin bersama wanitanya. Namun, karena sudah tidak tertolong, pria ini akhirnya meninggalkan dunia, di samping kekasihnya.

Cerita ini dapat mengedukasi penonton bahwa segala sesuatu yang dipendam akan menjadi hal yang buruk, baik itu bagi kesehatan jiwa maupun raga.


Penampilan karya 12 Hari yang menampilkan seorang pria yang merenggang nyawa lantaran memendam penyakit jiwa dan raga dalam Pentas Studi 2023 Teater Crystal. --Dokumentasi Teater Crystal.

BACA JUGA: Merawat dan Meruwat Kesehatan Mental

Naskah 12 Hari bukanlah pementasan inti dari acara ini. Setelah 12 Hari, ada satu pementasan lain yang berjudul Naskah Terakhir. Tajuk inilah yang menjadi inti dari acara kali ini.

Berbeda dengan 12 Hari, Naskah Terakhir merupakan penampilan semi-surealis, yang menceritakan seorang pria yang memiliki cita-cita menjadi penulis masyhur, harus berperang melawan dirinya yang secara tidak sadar memiliki penyakit skizofrenia.

Dalam benaknya, ia mempunyai kekasih halusinasi lantaran banyaknya tekanan yang diberikan oleh ibunya untuk menjadi lebih dari seorang penulis, padahal dirinya sendiri pun memiliki kekasih nyata. Hingga pada akhirnya pria ini mengakhiri hidupnya karena sudah terlalu banyak bayangan halusinasi yang menghantuinya.

Dari cerita tersebut, amanat yang dapat disampaikan untuk penonton yakni, tekanan yang diberikan dari orang terdekat pun dapat membuat seseorang memiliki gangguan mental, hingga mengakibatkan peregangan nyawa pada seseorang tersebut.


Penampilan teater berjudul Naskah Terakhir yang menunjukkan seorang pria memiliki kekasih halusinasi lantaran penyakit skizofrenia, yang ditampilkan dalam Pentas Studi 2023 Teater Crystal. --Dokumentasi Teater Crystal.

Kedua naskah dalam pementasan kali ini cukup dinilai memuaskan oleh para penonton. Hal tersebut diutarakan oleh beberapa penonton dalam sesi sarasehan, yang dilaksanakan ketika acara telah selesai.

Meski pada sesi sarasehan juga menuai beberapa kritik dan saran terkait keseluruhan dari kedua penampilan ini, kedua sutradara dari kedua penampilan juga sudah cukup puas dan bangga terhadap semua kru yang ikut bekerja.

Namun, para alumni Teater Crystal yang sempat hadir mengikuti acara ini juga sempat memberikan suatu wejangan bahwa membuat karya seni jangan terlalu cepat untuk berpuas hati, karena mental-mental tersebut wajib diwaspadai agar tidak menimbulkan kesombongan dan sikap anti kritik. (Ananda Mukminah).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: