Demo Buruh di DPR Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata dan Gunakan Water Cannon

HARIAN DISWAY - Aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 28 Agustus 2025, yang semula berlangsung damai, berujung ricuh pada siang hari.

Setelah massa buruh mulai membubarkan diri sekitar pukul 13.00 WIB, sekelompok mahasiswa bertindak anarkis dengan membakar ban dan melemparkan berbagai benda ke arah aparat keamanan.

Awalnya, ribuan buruh dari Jabodetabek memusatkan aksinya di DPR untuk menyuarakan enam tuntutan utama yang mereka sebut HOSTUM, antara lain penghapusan sistem outsourcing, penolakan upah murah, pembentukan satgas pencegahan PHK, reformasi pajak buruh, pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa omnibus law, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta revisi RUU Pemilu sesuai putusan Mahkamah Konstitusi.

Ribuan buruh dan mahasiswa memadati depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 28 Agustus 2025.--X

BACA JUGA:Polisi Amankan 54 Pelajar di Dua Stasiun Jelang Demo Buruh di DPR, Ada yang Bawa 9 Busur Panah

BACA JUGA:Demo Buruh di Depan Gedung DPR, Pegawai dan Anggota Dewan Diminta WFH

Kericuhan mulai terjadi ketika sejumlah massa yang tersisa melempar botol, sandal, petasan, dan batu ke arah aparat yang berjaga.

Mereka juga membakar spanduk serta plastik di jalan depan gedung DPR. Situasi memanas hingga merembet ke ruas Tol Dalam Kota. Sejumlah demonstran memblokade jalur tol, membuat kendaraan terhenti dan polisi harus memutarbalikkan arus lalu lintas dari arah Slipi ke Semanggi.

Aparat gabungan yang berjumlah lebih dari 4.500 personel kemudian mengambil tindakan tegas. Polisi menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan massa.

Tindakan itu memicu kepanikan, massa berlarian ke arah Slipi, Petamburan, dan Palmerah, sambil terus melempari aparat dengan benda keras.

BACA JUGA: Polisi Cegat 120 Pelajar yang Hendak Ikut Demo Buruh di DPR

BACA JUGA:Buruh Batal Gelar Aksi Demo di Istana, Geser ke DPR RI Bawa 6 Tuntutan Ini!

Sementara itu, pada pagi hari polisi lebih dulu mencegah sekitar 120 pelajar dari berbagai daerah seperti Bekasi, Cirebon, Purwakarta, Tangerang, Depok, dan Jakarta Pusat yang hendak ikut demo setelah terprovokasi ajakan di media sosial.

Mereka diamankan di beberapa titik dan dipulangkan setelah mendapat pendampingan orang tua serta pihak sekolah. 

Sumber: