Meruwat DPR: Krisis Representasi Politik

ILUSTRASI Meruwat DPR: Krisis Representasi Politik.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pada titik itu, DPR sedang menghadapi krisis serius yang hanya bisa dipulihkan dengan kesungguhan, kepekaan, dan etika politik yang lebih tinggi.
Maka, meminjam istilah ruwat dalam tradisi Jawa, DPR perlu membersihkan diri dari energi buruk dan ”kotoran politik” –perilaku elitis, jauh dari aspirasi rakyat, serta sikap tidak pantas yang mengoyak wibawa demokrasi guna mengembalikan harmoni, keluhuran, moral etis, dan substansi kerja-kerja politik untuk rakyat.
Meruwat DPR berarti mengembalikan kesadaran bahwa kursi parlemen bukanlah arena narsisme kekuasaan, melainkan amanah yang sarat tanggung jawab. (*)
*) Galang Geraldy adalah mahasiswa S-3 ilmu sosial, Universitas Airlangga, Surabaya, dan dosen ilmu politik Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: