Rumah Sri Mulyani Dijarah Sekelompok Remaja, Picu Spekulasi Netizen soal Motif Tersembunyi

Barang-barang jarahan terlihat menumpuk di depan rumah Sri Mulyani, Bintaro.-detik.com-
BACA JUGA:Rantis Brimob Bernilai Ratusan Miliar, Spesifikasi Baja Tempur yang Tewaskan Ojol saat Demo Buruh
Kerabat yang ada di rumah telah diungsikan ke tetangga sebelah sebelum massa masuk. Sementara itu, warga sekitar mengatakan aparat keamanan baru meninjau lokasi setelah penjarahan selesai.
Tidak ada laporan korban luka maupun penangkapan pelaku saat kejadian berlangsung. Hingga pagi, TNI menambah personel untuk menjaga rumah.
BACA JUGA:TNI Turun Tangan Tenangkan Massa Demo di Mako Brimob
Barang-barang yang hendak dijarah terlihat masih menumpuk di depan rumah. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan kendaraan.
Publik ramai membahas kejadian ini di media sosial. Banyak netizen mempertanyakan lemahnya pengamanan rumah seorang menteri.
BACA JUGA:6 Ribu Ojol Serentak Demo di Jatim, Tuntut Keadilan untuk Affan Kurniawan
“Aneh, masa nggak ada penjagaan sama sekali,” tulis akun Instagram Warga Jakbar. Akun lain menambahkan, “Ini mah bukan massa biasa, kayaknya orang suruhan. Outfit-nya rapi-rapi banget.”
Kerusuhan ini awalnya dipicu video viral yang menampilkan Sri Mulyani seolah menyebut guru sebagai beban negara. Namun, laman resmi Komdigi menyatakan video itu hoaks dan dipotong dari konteks asli.
BACA JUGA:Soal Dalang Kerusuhan Demo DPR, Hendropriyono: Nonstate Actor, Isinya George Soros sampai Bloomberg
Meski demikian, suasana tetap memanas. Netizen menyoroti dugaan motif tersembunyi dan pola terkoordinasi di balik penjarahan.
Sejumlah pejabat DPR lain, termasuk Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio, juga menjadi sasaran penjarahan serupa. Hal ini terkait protes masyarakat soal gaji dan tunjangan fantastis anggota DPR.
BACA JUGA:Kerusuhan Demo DPR Hari Ini Meluas ke Otista, Massa Bakar Ban dan Sandera Polisi
Peristiwa ini membuka diskusi publik tentang pentingnya sistem pengamanan bagi pejabat tinggi. Diskusi ini semakin ramai di media sosial.
Publik masih menunggu tindakan lanjutan dari aparat. Banyak yang berharap kasus ini ditangani transparan untuk mencegah kejadian serupa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id