5 Lagu Indonesia yang Berisi Kritik Sosial, Jadi Anthem Perlawanan
Kritik sosial dalam musik menunjukkan bahwa seni tidak hanya hadir sebagai hiburan, melainkan juga pengingat kolektif bahwa masih banyak persoalan yang menuntut perhatian. --iStock
Maka, jangan heran jika hingga hari ini lagu tersebut masih terus mengiringi aksi demonstrasi dan menjadi simbol keresahan masyarakat yang diabaikan pemimpinnya.
BACA JUGA: Intimidasi Opini Publik: Demokrasi yang Terbungkam
3. Efek Rumah Kaca – Di Udara

Di Udara merupakan lagu penghormatan untuk Munir, dan menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan serta pelanggaran HAM. --Spotify
Efek Rumah Kaca menghadirkan Di Udara sebagai lagu penghormatan untuk Munir, aktivis HAM yang dibunuh dalam penerbangan menuju Belanda.
Dengan lirik puitis tetapi tajam, lagu tersebut menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan serta pelanggaran HAM yang masih membayang hingga kini.
Di Udara menyiratkan bahwa suara kebenaran bisa saja dibungkam, tetapi semangatnya akan tetap hidup dan bergaung, hadir di udara yang dihirup banyak orang.
BACA JUGA: Media Jurnalistik Berguguran di Negara Demokrasi
Lebih dari sekadar karya musik, Di Udara menjelma sebagai pengingat kolektif bahwa perjuangan menegakkan keadilan tidak boleh berhenti.
4. .Feast – Kami Belum Tentu

Lagu Kami Belum Tentu oleh .Feast kerap menjadi representasi suara anak muda dalam menyuarakan keresahan. --Spotify
Memasuki era musik yang lebih modern, .Feast hadir dengan Kami Belum Tentu, sebuah lagu bernuansa gelap yang merefleksikan keresahan generasi muda.
Liriknya menggambarkan kebingungan rakyat mendeteksi arah bangsa sekaligus hilangnya kepercayaan terhadap pemimpin yang hanya menjual janji perubahan.
BACA JUGA: Royalti Hak Cipta Musik: Antara Perlindungan Karya dan Beban bagi Usaha Kecil
Lagu tersebut merupakan representasi suara anak muda yang skeptis. Liriknya menegaskan bahwa tidak semua wacana besar tentang masa depan otomatis mewujudkan harapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: