Di KTT SCO, XI Jinping Kritik Praktek Bullying Negara-Negara Besar di Dunia

Di KTT SCO, XI Jinping Kritik Praktek Bullying Negara-Negara Besar di Dunia

Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di KTT Kerjasama Shanghai 2025 menekankan negara mitra agar tidak terjebak praktik bullying dan mentalitas perang dingin yang membuat konflik antar blok -Doan Widhiandono/Harian Disway -

KTT SCO kali ini dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri India Narendra Modi, serta para kepala negara Asia Tengah. Kehadiran mereka mempertegas posisi forum sebagai salah satu blok regional terbesar di dunia, yang mencakup sekitar 40 persen populasi global.

Prabowo Tidak Hadir

Anda sudah tahu, Presiden Indonesia Prabowo Subianto batal hadir. Prabowo diwakili Menteri Luar Negeri Sugiono.  

Meski tak secara langsung menyebut negara tertentu, kritik Xi terhadap “bullying” dunia dipandang mengarah pada kebijakan Amerika Serikat dan sekutu Barat. Beijing belakangan gencar menekankan perlunya tatanan internasional yang lebih adil dan multipolar.

Selama dua dekade, SCO berkembang dari forum keamanan menjadi platform kerja sama ekonomi, energi, hingga kebudayaan. Perluasan keanggotaan dengan masuknya Iran dan Belarus mencerminkan daya tarik forum tersebut.

Pengamat menilai, di tengah persaingan blok global, SCO berusaha menawarkan jalur alternatif yang berbasis kerja sama regional. Namun, tantangan tetap besar. Perbedaan kepentingan di antara anggota kerap muncul. Termasuk antara Tiongkok dan India. Karena itu, kehadiran PM India Narendra Modi pun menjadi sorotan khusus. Dan meski hadir di Tianjin, Modi dikabarkan tidak akan menghadiri parade militer memperingati kemenangan Tiongkok melawan Jepang di Beijing, 3 September 2025.

Di forum itu, Xi menegaskan optimisme. “Dengan terus berpegang pada Semangat Shanghai, kita bisa menavigasi masa depan yang penuh gejolak ini,” katanya.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: