Sinopsis Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai, Ketika Penderita Gangguan Jiwa Masih Dipasung

Sinopsis Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai, Ketika Penderita Gangguan Jiwa Masih Dipasung

Siap merinding? Inilah poster resmi Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai, film horor kolonial penuh misteri.--imdb.com

Ia membaca artikel di koran Javasche Courant tentang Layla (Aisha Kastolan), seorang gadis yang dirantai oleh masyarakat karena dianggap gila. Seketika, rasa kemanusiaan dan idealismenya terpanggil.


Cuplikan trailer film menampilkan sosok Dr. Giandra (Aditya Zoni) membaca artikel tentang Layla, gadis yang dirantai karena dianggap gila, dan rasa kemanusiaannya terpanggil untuk menelusuri misteri di Desa Karuhun.--Instagram @menjelangmagrib2

Giandra memutuskan untuk menempuh perjalanan panjang dengan pedati ditarik kerbau menuju Desa Karuhun. Sebuah tempat terpencil di kaki gunung, hanya demi mengetahui kebenaran di balik aksi pemasungan tersebut. 

Sesampainya di sana, Giandra ditemui oleh Rikke (Aurelia Lourdes), jurnalis keturunan Belanda-pribumi yang menulis kasus tersebut di surat kabarnya. Dia sudah lebih dulu menyelidiki dan meliput pemasungan Layla.

BACA JUGA:Sinopsis Film Pencarian Terakhir, Mencari Ibu yang Hilang di Gunung Sarangan

BACA JUGA:9 Aktor Film Horor Pencarian Terakhir, Asel JKT48 dan Artika Sari Devi Siap Menguji Adrenalin!

Saat itu, Rikke hanya menyampaikan tiga kata yang menggiring Giandra kepada inti konflik. Yakni kultur, mistisisme, dan tahayul. Di Desa Karuhun, ilmu kedokteran yang dipegang Giandra terguncang oleh ritus lokal dan pemujaan terhadap kekuatan gaib.

Warga desa percaya bahwa Layla membawa kutukan yang mengancam orang-orang di sekitarnya. Kontras itu menajamkan ketegangan antar dunia sains modern versus tradisi mistik yang mengakar.


Cuplikan trailer film menampilkan Rikke (Aurelia Lourdes), jurnalis keturunan Belanda-pribumi, sudah lebih dulu menyelidiki kasus Layla dan memperingatkan Giandra tentang kultur, mistisisme, dan tahayul yang menguasai desa.--Instagram @menjelangmagrib2

Rahasia Layla bukan hanya soal gangguan jiwa. Namun juga warisan trauma dan kutukan turun-temurun yang menyebabkan masyarakat takut jika rantainya longgar.

Tapi, ketakutan warga desa ada alasannya. Setiap malam menjelang Magrib, keanehan semakin terasa. Jeritan, bayangan, serta atmosfer horor yang tersulam oleh adat dan mitos lokal memenuhi tempat pemasungan Layla.

BACA JUGA:Sinopsis Labinak: Mereka Ada di Sini, Mengungkap Teror Sekte Kanibal

BACA JUGA:8 Aktor di Balik Teror Kanibalisme dalam Film Labinak: Mereka Ada di Sini

Lubang misterius di desa yang dipercayai dihuni iblis, kabut senja yang merayap ke tiap sudut rumah, dan ritual yang lebih menakutkan daripada sosok gaib, semua dirangkai untuk menciptakan pengalaman horor psikologis yang menghantui lebih lama. 

Menjelang Magrib 2: Wanita yang Dirantai adalah kombinasi sempurna antara horor kolonial, kritik sosial, dan refleksi budaya. Pertanyaannya, mana yang lebih menakutkan. Hantu tak terlihat atau sistem sosial yang membelenggu manusia dengan dalih tradisi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber