Maulid Nabi dan Berbagai Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama

Ilustrasi Anak-Anak sedang Melantunkan Selawat Nabi dalam Rangka Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.-mufidpwt -Pixabay
HARIAN DISWAY - Maulid Nabi sebagai peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad telah menjadi tradisi yang mengakar kuat di kalangan umat Islam.
Namun, di balik kemeriahan dan kekhusyukannya, perayaan itu juga memicu perdebatan panjang di antara para ulama.
Perbedaan pandangan itu bukan hanya sekadar soal suka atau tidak suka. Melainkan berangkat dari interpretasi yang berbeda terhadap dalil-dalil dalam agama.
BACA JUGA:Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW, Dari Timur Tengah Hingga Indonesia
Berikut perbedaan interpretasi sebagian ulama besar Indonesia:
1. Maulid Nabi sebagai Bid'ah Dhalalah (Tercela)
Pandangan yang menentang Maulid Nabi sering kali berpegang pada prinsip bahwa setiap ibadah yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dianggap sebagai "bid'ah" yang tercela.
Mereka berargumen bahwa tidak ada satu pun riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi atau sahabatnya merayakan hari kelahiran beliau.
BACA JUGA:Meneladani Gaya Hidup Sehat Rasulullah di Momen Maulid Nabi
"Bid'ah" adalah kegiatan penginovasian dalam agama Islam. Hal itu berarti kegiatan yang sengaja menambahkan atau mengurangi ajaran Islam yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Kelompok yang menyatakan itu meyakini bahwa Islam telah sempurna dan tidak memerlukan tambahan amalan baru.
Mengutip pandangan ulama besar seperti Ibnu Taimiyyah, mereka berpendapat bahwa perayaan tersebut adalah penyerupaan terhadap tradisi non-Muslim yang merayakan hari kelahiran tokoh-tokoh suci mereka.
BACA JUGA:Maulid Nabi 2025, Cek Tanggal dan Amalan yang Dianjurkan
Bagi mereka, cinta kepada Nabi harus diwujudkan dengan mengikuti sunnah beliau secara ketat. Bukan dengan menciptakan ritual baru.
2. Maulid Nabi sebagai Bid'ah Hasanah (Terpuji)
Di sisi lain, mayoritas ulama berpendapat bahwa perayaan Maulid Nabi adalah "bid'ah hasanah" yang diperbolehkan dalam Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber