Maulid Nabi dan Berbagai Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama

Ilustrasi Anak-Anak sedang Melantunkan Selawat Nabi dalam Rangka Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.-mufidpwt -Pixabay
Apakah seseorang merayakan Maulid atau tidak, yang penting adalah cara orang tersebut mengamalkan sunnah-sunnah beliau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kejujuran, kasih sayang, dan keadilan.
5. Fokus ke Hal Lain yang Tidak Diperdebatkan
Jalan terbaik dalam menghadapi kontroversi itu adalah dengan menggeser fokus dari seremonial ke substansi.
Alih-alih berdebat tentang apakah perayaannya boleh atau tidak, Anda bisa memanfaatkan momen itu untuk melakukan hal-hal yang tidak diperdebatkan oleh siapa pun, yaitu:
BACA JUGA: Bacaan Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap Arab, Latin dan Artinya
- Membaca dan memahami sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.
- Mempelajari dan mengamalkan akhlak mulia beliau.
- Berselawat dan berdoa kepada Allah SWT untuk Nabi.
- Bersedekah dan membantu sesama, sesuai yang dicontohkan oleh Nabi.
Dengan demikian, makna dari Maulid Nabi tidak hanya berhenti pada perayaan. Tetapi menjadi momentum untuk refleksi dan perbaikan diri.
Pada akhirnya, cinta kepada Nabi Muhammad SAW akan tetap utuh. Terlepas dari bagaimana cara Anda mengekspresikannya. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber