Fixed Mindset vs Growth Mindset, Pola Pikir yang Membentuk Masa Depan

Ilustrasi sederhana yang menunjukkan konsep Fixed Mindset dan Growth Mindset--pinterest
Dweck menegaskan, pola pikir berkembang bukan berarti semua orang bisa menjadi Einstein. Melainkan setiap orang bisa lebih pintar jika mau berusaha.
Dikutip dari Growth Engineering, konsep itu sejalan dengan teori neuroplastisitas yang menyebut otak mampu berubah dan beradaptasi lewat pengalaman baru.
BACA JUGA:Hati-hati! Ini 5 Mindset dalam Mengatur Keuangan yang Perlu Anda Hindari!
Ciri khas individu dengan growth mindset adalah selalu belajar dari kegagalan, terbuka pada kritik, menerima tantangan, menghargai proses, serta berfokus pada pengembangan diri.
Manfaat pola pikir berkembang juga signifikan. Selain meningkatkan kepercayaan diri, pola pikir itu mendorong kreativitas, membangun ketahanan mental, hingga membuka lebih banyak peluang dalam kehidupan.
Pola pikir seseorang tidak tumbuh begitu saja. Melainkan terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan, budaya, pendidikan, dan keluarga.
BACA JUGA:3 Mindset Spartan yang Bisa Dijadikan Pelajaran untuk Pebisnis
Keluarga menjadi tempat pertama terbentuknya pola pikir seorang anak. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang hanya menekankan hasil akhir cenderung memiliki fixed mindset.
Sebaliknya, anak yang mendapat apresiasi atas usaha dan proses akan lebih mudah mengembangkan pola pikir berkembang.
Fixed Mindset dan Growth Mindset, dua cara berpikir yang membentuk seseorang berkembang dan menghadapi tantangan dalam hidup--pinterest
Hal serupa terjadi di sekolah. Dweck menemukan, siswa yang dipuji kecerdasannya justru lebih takut gagal dan memilih tantangan mudah demi mempertahankan “label pintar”.
BACA JUGA:Mindset Aplikasi Self-care untuk Penggemar K-POP
Sedangkan siswa yang dipuji usahanya cenderung lebih berani mencoba soal sulit dan menunjukkan peningkatan kinerja.
Lingkungan sosial dan budaya juga memegang peranan penting. Budaya yang mendukung proses belajar, menghargai kesalahan sebagai bagian dari proses, serta memberi dorongan untuk terus berkembang akan membentuk anak dengan growth mindset.
Dengan demikian, pola pikir bukan hanya sekadar cara seseorang melihat dunia, melainkan juga cara ia memandang dirinya sendiri serta potensi masa depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber