Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (16): Satu Ruangan dengan Puluhan Pemimpin Negara
LAYAR BESAR di ruang jamuan makan siang menampilkan perjuangan rakyat Tiongkok. Film itu ditutup dengan gambar matahari terbit menyinari Tembok Besar.-Doan Widhiandono-
Kami masuk ruang liputan di Balai Agung Rakyat Tiongkok (Great Hall of the People) sekitar pukul 06.00. Lebih dari 4 jam kemudian, kami baru melakukan liputan yang sebenarnya: jamuan makan siang para kepala negara yang hadir pada parade militer, Rabu, 3 September 2025.
BEBERAPA jurnalis masih mencoba bertanya kepada pendamping masing-masing. Mengapa mereka tidak meliput ke Lapangan Tiananmen. Tempat parade militer terbesar dalam sejarah Tiongkok itu.
Kami, peserta program China International Press Communication Center (CIPCC) sudah ’’pasrah.’’ Lebih tepatnya, seperti yang dilakukan para jurnalis di kantor ketika mendapat sebuah pos liputan. Terima, jalani. Dengan maksimal.
Maka, kami pun meliput di situ. Banyak wartawan yang memasang kameranya menghadap ke televisi. Sambil melakukan siaran langsung dari ruangan.
Dan siaran parade itu sangat komplet. Televisi itu—CGTN—sudah siaran live sejak subuh. Mulai persiapan para Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di jalanan kawasan Chang’an Avenue.
Sebagian jurnalis memilih memanfaatkan fasilitas di situ. Baik makanan gratisnya, minumnya, sampai… kursi-kursi yang pada akhirnya menjadi tempat tidur.
Balai Agung Rakyat Tiongkok letaknya bersebelahan dengan Lapangan Tiananmen. Namun, gedung itu sangat besar. Ruangan yang kami tempati pun sangat jauh di dalam. Sehingga, kemeriahan pada parade itu tidak terdengar. Dentuman meriam hanya kami dengar di televisi. Begitu pula ketika puluhan pesawat dan helikopter membentuk formasi, terbang rendah di langit Beijing.
Kurang dari pukul 09.30. Beberapa wartawan mulai bergerak. Meninggalkan ruangan. ’’Rasanya kita harus bersiap,’’ kata saya pada Danish Murad Baloch, jurnalis dari GNN TV Pakistan.
Kami beringsut. Ternyata belum waktunya pindah ruangan. Yang bergerak lebih dulu adalah wartawan dengan kamera. Dan mereka pun belum benar-benar menuju tempat resepsi. Masih meletakkan tas dan kamera mereka. Membentuk jalur panjang.
Kamera dan tas itulah yang antre. Orangnya? Saya lihat mereka masih ada di ruang prasmanan. Mengudap penganan ringan…
PRESIDEN XI JINPING mengajak bersulang, Setelah itu makan siang bersama para kepala negara di Balai Agung Rakyat Tiongkok itu dimulai.-Doan Widhiandono-
Tak sampai setengah jam kemudian, kami benar-benar dibawa ke ruang resepsi. Menelusuri koridor bangunan sangat megah tersebut. Sampai akhirnya mendaki anak tangga setinggi tiga lantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: