Mahmoud Abbas Bahas Pengakuan Palestina dengan PM Inggris Keir Starmer

Mahmoud Abbas Bahas Pengakuan Palestina dengan PM Inggris Keir Starmer

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) menyambut kedatangan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di 10 Downing Streets, London, Inggris.--The Straits Times

HARIAN DISWAY - Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Inggris pada Minggu, 7 September 2025 dalam rangka kunjungan kenegaraan demi membahas konflik di Palestina.

Media The Straight Times melaporkan bahwa Abbas bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer guna membahas solusi demi mendukung penyelesaian konflik di Palestina.

BACA JUGA:Menyusul Prancis dan Inggris, Australia Akan Akui Palestina di Sidang PBB 2025

“Mereka membahas kebutuhan atas solusi untuk mengakhiri penderitaan dan kelaparan warga Palestina,” ujar juru bicara PM Inggris.

“Mahmoud Abbas juga menyambut baik janji Inggris untuk mengakui negara Palestina sebelum sidang Majelis Umum PBB pada bulan September ini,” tambah juru bicara tersebut.

Kedua pemimpin negara tersebut akan membahas kemungkinan Negara Palestina mendapat tanggung jawab penuh, rencana pemulihan dan rekonstruksi, serta menghentikan tindakan sepihak Israel seperti perluasan pemukiman, terorisme, dan aneksasi.

BACA JUGA:Susul Prancis dan Inggris, Kanada Akan Akui Palestina Tahun ini Juga, Tapi Ada Syaratnya

PM Inggris juga mengatakan akan mengambil langkah apabila Israel tidak menyetujui gencatan senjata dari perang Gaza yang sudah berlangsung sejak Oktober 2023.

Starmer akan mengambil tindakan dalam beberapa minggu ke depan jika Israel tidak mengambil tindakan maupun tidak berkomitmen pada perdamaian jangka panjang yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Pasukan Israel Minta Warga Gaza Segera Mengungsi ke Selatan

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat Hamas tidak akan memiliki peran dan kembali menekankan pentingnya solusi jangka panjang terhadap konflik tersebut. 

Beberapa negara Barat seperti Prancis, Inggris, Kanada, Belgia, dan Australia juga berencana untuk mengakui kedaulatan Negara Palestina pada September ini. (*)

*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the straits