Menyusul Prancis dan Inggris, Australia Akan Akui Palestina di Sidang PBB 2025

Menyusul Prancis dan Inggris, Australia Akan Akui Palestina di Sidang PBB 2025

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di konferensi pers di Canberra pada Senin, 11 Agustus 2025.--Hilary Wardhaugh / AFP

HARIAN DISWAY - Australia akan mengakui kedaulatan Palestina di sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan rencana tersebut pada Senin, 11 Agustus 2025. 

Albanese mengatakan bahwa solusi dua negara (two-state solution) adalah harapan terbaik untuk menyelesaikan konflik dan krisis kemanusiaan di Gaza.

BACA JUGA:Susul Prancis dan Inggris, Kanada Akan Akui Palestina Tahun ini Juga, Tapi Ada Syaratnya

“Australia akan mengakui negara Palestina. Australia akan mengakui hak rakyat Palestina atas negara mereka sendiri, berdasarkan komitmen yang telah diterima Australia dari Otoritas Palestina,” ujar Albanese.

Albanese juga mengatakan bahwa selama dua pekan terakhir dia telah berkomunikasi dengan pemimpin Prancis, Inggris, Selandia Baru, Jepang serta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan juga Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

BACA JUGA:Prancis Siap Akui Palestina di Sidang PBB September 2025

Albanese menyatakan bahwa keputusan Australia ini berdasarkan pada jaminan dari Otoritas Palestina. Dia mengatakan bahwa Otoritas Palestina berkomitmen tidak akan ada peran Hamas dalam pemerintahan Palestina, demilitarisasi Gaza, dan menyelenggarakan pemilihan umum.

Sedangkan pengumuman Albanese tersebut mendapat kritikan dari Netanyahu. Dia mengkritisi langkah Australia dan negara-negara Eropa yang mengakui kedaulatan Palestina.

BACA JUGA:Inggris Siap Akui Palestina Sebelum 2029 Jika Dorong Perdamaian di Wilayah

“Sungguh mengecewakan dan menurut saya ini memalukan. Negara-negara Eropa dan Australia ikut terjebak dalam narasi palsu ini,” tutur Netanyahu.

Hingga saat ini, terhitung 147 negara dari total 193 negara anggota PBB telah mengakui kedaulatan Palestina. Jumlah ini akan bertambah dengan masuknya Prancis, Kanada, Inggris, dan Australia pasca sidang umum PBB September mendatang.(*)

*)Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp news agency