Larangan Sosial Media Picu Demo Berdarah di Nepal

Larangan Sosial Media Picu Demo Berdarah di Nepal

Ribuan anak muda turun ke jalan di Kathmandu, mengibarkan bendera Nepal sebagai simbol perlawanan terhadap larangan media sosial pemerintah.--Reuters

Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Prithvi Subba Gurung mengatakan akses ke platform-platform tersebut dipulihkan demi mencegah jatuhnya korban lebih banyak.

Pemerintah juga memberlakukan jam malam di Kathmandu untuk meredam eskalasi.

Meski demikian, langkah itu belum sepenuhnya meredakan kemarahan publik. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Nepal mengecam penggunaan kekerasan oleh aparat dan menegaskan hak masyarakat untuk berdemonstrasi secara damai harus dihormati.

Di sisi lain, pejabat pemerintah tetap beralasan bahwa kebijakan awal dikeluarkan demi melindungi kedaulatan digital dan mencegah penyebaran hoaks maupun ujaran kebencian.

Bentrokan berdarah ini menyoroti ketegangan antara kebutuhan pemerintah mengatur ruang digital dan tuntutan generasi muda akan kebebasan berekspresi.

Dengan korban jiwa mencapai belasan orang, protes Gen Z di Nepal berpotensi menjadi titik balik dalam dinamika politik negeri Himalaya itu.(*)

*)Mahasiswa Magang Prodi English for Business and Professional Communication Politeknik Negeri Malang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: