Partai Influencer

Partai Influencer

ILUSTRASI Partai Influencer.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Influencer akhirnya hadir sebagai wakil rakyat nonformal. Mereka lebih dipercaya ketimbang para wakil rakyat yang terpilih melalui mekanisme politik formal: Pemilu. Para influencer itu bukanlah politisi. Karena itu, ketika mereka bicara politik, publik menilai para influencer itu lebih tulus dan jujur. 

Akankah gerakan politik 2025 ini melahirkan partai influencer? Saya tidak tahu. Cuma, saya tak bisa membayangkan mereka berubah menjadi partai politik secara organisiasi. Saya hanya yakin mereka setiap saat bisa menggantikan fungsi partai politik ketika saluran aspirasi mereka buntu.

Karena itu, lembaga politik formal perlu mengubah sikap dan perilakunya agar tetap bisa menjalankan fungsi utamanya sebagai pilar demokrasi. Agar bisa tetap menjadi agregator kepentingan politik. Agar tetap dipercaya sebagai penyambung lidah rakyat.

Tanpa ada perubahan dari lembaga-lembaga negara dan partai politik, gerakan seperti itu akan bisa muncul setiap saat. Setiap generasi selalu memiliki moralitas gerakan masing-masing. Gerakan yang lahir dari logika yang lebih rasional dan spirit kemanusiaan dan keadilan.

Diperlukan kepekaan yang ekstra untuk menangkap keresahan generasi baru bangsa ini. Generasi yang terdidik dan tak mudah dikooptasi dengan narasi emosional dan ideologis. Hanya satu yang bisa menyatukan mereka: Kecintaan kepada republik dan masa depan bangsa ini.

Dari para influencer, lahir narasi Warga Jaga Warga. Bisa jadi ke depan partai influencer menjadi pihak yang mewakili warga jaga politisi kita. Biar tetap tegak lurus dengan kepentingan rakyat secara berkesinambungan. Pokoknya, selalu ada yang baru dengan gerakan di Indonesia. Percayalah! (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: