Hari Radio Republik Indonesia: Relevansi Radio di Telinga Anak Muda

Hari Radio Republik Indonesia: Relevansi Radio di Telinga Anak Muda

Memperingati Hari Radio Republik Indonesia seharusnya bukan hanya soal mengenang sejarah, tetapi juga tentang masa depan penyiaran radio Indonesia. --Pinterest

Sebagian anak muda masih ditemani radio saat berkendara. Saat macet atau road trip, mendengarkan radio lebih praktis. Radio juga memberikan kejutan, karena pendengar tidak tahu lagu apa yang akan diputar selanjutnya.

BACA JUGA: Peringati Hari Radio Nasional, Khofifah Nyatakan Radio Harus Bertansformasi ke Ranah Digital

BACA JUGA:Warga Kota Kidzania Surabaya: Asyiknya Jadi Penyiar Gen FM

2. Koneksi Lokal

Radio lokal punya keunikan sendiri dalam menyajikan berita daerah. Di antaranya adalah menggunakan bahasa sehari-hari atau bahasa khas obrolan suatu komunitas. Itulah yang membuat Gen Z tertarik pada radio.

3. Penyiar sebagai Role Model

Banyak penyiar radio yang karismatik dan punya gaya komunikasi yang hangat. Mereka tidak sekadar menyampaikan pesan atau informasi, tetapi juga membangun interaksi dengan pendengar.

Gen Z yang familiar dengan konten kreator akan menganggap penyiar radio adalah influencer generasi lama yang masih relevan.

BACA JUGA:Podcast sebagai Sumber Inspirasi Sehari-hari, Mengapa?

BACA JUGA: 7 Langkah Strategis Memulai Podcast Berkualitas di Tahun 2025

4. Transformasi ke Dunia Digital

Radio kini tidak hanya hadir melalui gelombang frekuensi, tapi bisa juga dalam bentuk live streaming, podcast, dan aplikasi mobile.

Banyak stasiun radio yang mulai membuka kanal YouTube dan membuat aplikasi mobile untuk memperluas jangkauan audiens. Dengan cara ini, radio tetap bisa menjangkau Gen Z dengan pendekatan yang lebih modern.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Yudhit Ciphardian Penyiar radio dan Pelawak Tunggal: Bo Bie Qian Li

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Penyiar Radio Mandarin Stasion 98,3 FM Freddy Su: Ren Xin Po Ce

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: