Kata Saksi Penembakan Charlie Kirk, Darah di Mana-Mana!

Charlie Kirk tengah berbicara di atas panggung saat acara berlangsung, sebelum insiden penembakan terjadi di Utah Valley University, Orem, Utah, pada 10 September 2025. --ABC News
Kepanikan massal melanda salah satu sudut di halaman kampus itu. Orang-orang saling dorong, sebagian menangis, sebagian lain mencoba menolong, sementara suasana penuh ketidakpastian dan teror.
Suasana ricuh dan panik terjadi setelah tembakan terdengar, kerumunan mahasiswa dan penonton berlari mencari perlindungan.--time.com
Menurut laporan The Guardian, banyak saksi lain yang menyatakan hal serupa. Tembakan datang tiba-tiba, membuat aparat keamanan kampus tak sempat melakukan pencegahan.
BACA JUGA:Insiden Penembakan Donald Trump dan Kisah Selamatnya 3 Presiden AS
BACA JUGA:Trump Ditembak, Mantan Dubes AS: 99 Persen Bisa Menang di Pemilu
Bahkan, seorang mahasiswa menggambarkan bahwa dalam sekejap, ruangan yang semula riuh dengan perdebatan politik berubah menjadi "medan evakuasi". Semua orang hanya berpikir bagaimana bisa menyelamatkan diri.
Pihak FBI dan aparat setempat masih melakukan investigasi untuk mengidentifikasi pelaku penembakan. Meski sempat ada seseorang yang ditahan, laporan terbaru menyebut ia bukan pelaku sebenarnya, sehingga penyelidikan diperluas.
Charlie Kirk meninggal di usia 31 tahun. Bagi banyak pendukungnya, ia adalah simbol perjuangan konservatif di kalangan muda. Sementara bagi para pengkritiknya, ia sosok kontroversial dengan retorika politik yang keras.
Apa pun perspektif terhadap kiprahnya, kematiannya menegaskan satu hal bahwa polarisasi politik Amerika kini telah melahirkan bentuk kekerasan yang nyata, tragis, dan mematikan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: ap news