Proses Culik-Bunuh Kepala KCP BRI Cempaka Putih, Jakarta: Debat Pelaku soal Lokasi

ILUSTRASI Proses Culik-Bunuh Kepala KCP BRI Cempaka Putih, Jakarta: Debat Pelaku soal Lokasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Selanjutnya, Feri mengajak tim penculik untuk mengambil uang sebagai pembayaran honor penculik. Mereka menuju lokasi dekat lokasi Kolam Renang D’arcici, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Mereka tiba di sana sekitar pukul 19.00.
Adrianus: ”Sesampai di Arcici, oknum F menyerahkan uang Rp45 juta kepada Eras sebagai imbalan pekerjaan mereka. Setelah menerima uang tersebut, Eras dan kawan-kawan berpisah dengan oknum F. Eras dan kawan-kawan pulang. Tugasnya selesai.”
Beberapa jam kemudian, tidak disebutkan tepatnya, Eras ditelepon Feri, disuruh balik lagi ketemu Feri. Empat orang penculik, tetap bermobil putih, meluncur menemui Feri di kawasan Jakarta Timur.
Saat mereka bertemu, Feri menyuruh Eras dan kawan-kawan membuang korban yang sudah meninggal. Pembunuhan Ilham terjadi antara pukul 19.00 sampai 23.00, Rabu, 20 Agustus 2025.
Di tengah malam itu jenazah Ilham dibuang tim penculik ke semak-semak di Kampung Karang Sambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Kamis pagi, 21 Agustus 2025, jenazah Ilham ditemukan warga pencari rumput di sana. Kondisi mayat, kedua tangan dan kaki terikat lakban. Tubuh penuh luka lebam.
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Donny Agus Priyanto kepada wartawan mengatakan, Kopda FH telah resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Donny: ”Saat kejadian, status Kopda FH sedang dicari oleh kesatuannya karena tidak hadir tanpa izin dinas. Ternyata, berdasar hasil penyidikan, ia terlibat penculikan-pembunuhan itu. Ia sudah ditahan dalam proses hukum perkara itu.”
Ditanya tentang peran Feri di kasus tersebut, Donny mengatakan, ”peran yang bersangkutan sebagai perantara untuk mencari orang guna menjemput paksa korban.”
Sampai Minggu, 14 September 2025, polisi belum mengumumkan konstruksi perkara tersebut. Kronologi lengkap terperinci, para pihak terlibat, dan terutama motif, belum diumumkan.
Ada spekulasi warganet, itu terkait pengajuan kredit fiktif oleh pelaku ke KCP BRI Cempaka Putih yang dipimpin Ilham, tapi ditolak Ilham sehingga pelaku dendam. Kredit fiktif adalah utang yang tidak sesuai prosedur perbankan. Utang gelap.
Namun, motif itu belum terkonfirmasi penyidik. Polisi hanya menyatakan, perkaranya masih disidik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: