Proses Culik-Bunuh Kepala KCP BRI Cempaka Putih, Jakarta: Debat Pelaku soal Lokasi

Proses Culik-Bunuh Kepala KCP BRI Cempaka Putih, Jakarta: Debat Pelaku soal Lokasi

ILUSTRASI Proses Culik-Bunuh Kepala KCP BRI Cempaka Putih, Jakarta: Debat Pelaku soal Lokasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Paspampres dalam Kasus Penculikan: Lokasi Penculik Terlacak via HP

Benar saja. Sekitar sejam mereka berada di kafe tersebut atau sekitar pukul 10.00, Rabu, 20 Agustus 2025, Feri menerima telepon dari tim pengintai. Infonya, Ilham saat itu berada di Lottemart Pasar Rebo, Jakarta Timur. Info dilengkapi dengan nomor polisi mobil Ilham. Supaya tim penculik tidak bingung saat mencarinya di area parkir.

Saat itu juga Eras dan tiga anggota timnya (semuanya bekerja sebagai debt collector) meluncur dengan mobil warna putih menuju Lottemart. Tiba di sana sekitar pukul 11.30. Mereka juga langsung tahu titik parkir mobil Ilham warna hitam. 

Mereka parkir mobil, persis di samping kanan mobil target. Supaya penculikan gampang. Mereka tidak tahu dan tidak kenal target. Tapi pasti, nanti target masuk ke mobil hitam itu.

BACA JUGA:Motif Culik-Bunuh, Tersangka Paspampres

BACA JUGA:Penculik Bogor Disorot Puan Maharani

Sekitar pukul 16.00 Ilham keluar dari Lottemart. Ia mengenakan kemeja batik krem lengan pendek. Saat itu hujan rintik. Terpantau kamera CCTV, Ilham berjalan cepat sambil menutupi kepala karena hujan. Ia menuju mobilnya.

Saat Ilham membuka pintu mobil kanan depan, tiga penculik menyergapnya. Ilham, kata istrinya, saat masih kuliah dulu pelatih bela diri kempo. Olahraga asal Jepang yang mengandalkan serangan dan tangkisan dengan tangan. Juga, kuncian tulang sendi dan bantingan.

Refleks, Ilham melawan. Meski kaget oleh serangan mendadak, ia berontak. Namun, ia kalah jumlah musuh. Tiga pria itu mendekap tubuh Ilham, langsung dimasukkan ke mobil putih penculik. Si sopir mobil putih sudah siap. Begitu semua orang masuk mobil, segera tancap gas, kabur. 

Prosesnya cepat. Dari rekaman kamera CCTV tampak, ada saksi pria yang melihat proses itu. Pria tersebut berjalan mendekati saat terjadi pergumulan Ilham dengan para penculik. Tapi, telat. Mobil putih keburu berangkat.

Di dalam mobil, Ilham diikat. Wajahnya ditutupi kain yang sudah disiapkan. 

Sesuai instruksi Feri kepada para penculik, orang yang diculik harus diserahkan para penculik kepada ”tangan kanan bos” di suatu tempat di Jalan Fatmawati. Jalurnya jelas, masuk tol Jalan T.B. Simatupang.

Namun, mendadak Feri menelepon Eras. Memberi tahu, rencana berubah, penyerahan orang terculik di Tanjung Priok. Menanggapi itu, Eras menyatakan tidak setuju, kejauhan, dan jalanan sangat macet. Eras mengusulkan penyerahan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Antar mereka berdebat soal lokasi penyerahan. Akhirnya mereka sepakat bertemu di Kemayoran.

Adrianus: ”Sekitar pukul 18.40 Eras sudah sampai di lokasi. Maka, korban diserahkan kepada oknum TNI, F, yang waktu itu bersama tangan kanan bos. Lalu, sekitar pukul 18.55 korban diserahkan kepada mereka.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: