Sustainable Fashion dalam FESyar Bank Indonesia 2025 (1): Sesuai Akidah, Stylish, Ramah Lingkungan

TALKSHOW sustainable fashion menghadirkan Natasha Rizky (paling kiri) sebagai salah satu narasumber di Grand Ballroom Al-Marwah, Masjid Agung Al-Akbar Surabaya, pada Sabtu, 14 September 2025.-Christian Mazmur-Harian Disway-
BACA JUGA:Tren Warna Electric Purple dalam Busana Koleksi 2025
Di lokasi festival, Harian Disway juga bertemu dengan Soesi Soekotjo. Dia adalah pemilik bisnis sekaligus desainer Dizza Batik yang sudah beroperasi sejak 2013.
Dia berfokus pada wastra Nusantara, terutama tenun dan batik. “Bahan baku kain saya dapatkan dari pengrajin
asal Tuban, Pekalongan, hingga Madura,” ujarnya.
Soesi memadukan wastra dengan jenis kain lainnya agar menjadi produk yang stylish. Di situlah tantangannya, karena padu padan tidak bisa dilakukan serampangan.
BUSANA perempuan dan aksesoris Dizza Batik milik Soesi Soekotjo membutuhkan pemikiran desain yang serius.-Christian Mazmur-Harian Disway-
BACA JUGA:Refreshing Akademik dan Sustainability Riset Kolaboratif Perguruan Tinggi
“Ini misalnya. Perpaduan kain lurik dan batik tenun Tuban. Kain luriknya harus masuk ke motif kain tenunnya, sehingga serasi,” terangnya seraya menunjukkan produknya.
“Keunikan produk kami, tidak ada kupnat pada bagian belakang. Maka, modelnya tidak membentuk lekuk tubuh,” imbuh anggota Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) itu.
Soesi juga memanfaatkan kembali sisa kain perca menjadi aksesoris seperti kalung, bros, dan obi. Tidak ada yang terbuang sia-sia. (*)
*) Produk Batik Indigo Asal Jawa Tengah, baca besok…
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: