Dari Sawah ke Startup: Transformasi Petani Milenial Indonesia Melalui Kolaborasi Lintas Generasi

ILUSTRASI Dari Sawah ke Startup: Transformasi Petani Milenial Indonesia Melalui Kolaborasi Lintas Generasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Sebagai cucu petani, saya tumbuh di antara dua dunia. Kakek mengajari saya membaca musim dari bentuk awan dan perilaku semut. Kampus mengajari saya membaca data dan melakukan analisis.
Dulu saya pikir keduanya kontradiktif. Sekarang saya tahu, keduanya komplementer. Kakek saya pernah bilang, ”tanah tidak pernah bohong. Kalau kamu rawat dengan baik, dia akan memberikan hasil yang baik.”
Prinsip itu tetap valid, whether you use cangkul or AI. Teknologi hanya mengubah ”how”, tidak mengubah ”why” kita bertani untuk memberi makan bangsa, untuk melestarikan bumi, untuk melanjutkan warisan leluhur.
Transformasi pertanian Indonesia bukan tentang mengganti kakek saya dengan robot. Tetapi, tentang membuat wisdom kakek saya bisa diakses oleh cucu-cucunya via cloud. Tentang membuat cangkul dan cloud bekerja bersama. Tentang creating future without forgetting the past.
Dan, percayalah, masa depan itu sedang tercipta di sawah-sawah Indonesia. Oleh tangan-tangan yang masih berbau tanah, tetapi sudah terkoneksi dengan satelit. Oleh generasi yang masih menghormati Dewi Sri, tetapi juga menguasai JavaScript.
Inilah Indonesian Smart Farming –rooted in tradition, powered by innovation. (*)
*) Yudi Fathoni Wijaya adalah petani milenial dan mahasiswa S-3 PSDM Universitas Airlangga, Surabaya.--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: