Bangunan Ponpes Al-Khoziny Diduga Tak Miliki IMB, Bupati Sidoarjo Soroti Kelalaian

Porak poranda bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.-Boy Slamet-Harian Disway -
Salah satu pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib, mengaku tidak mengetahui detail soal izin mendirikan bangunan musala tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya hanya mengetahui musala digunakan santri untuk beribadah.
"Lah itu enggak tahu. Saya kira enggak lah. Di sini semuanya sama," kata Mujib kepada wartawan.
BACA JUGA:Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Runtuh, Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban
Mujib juga menjelaskan bahwa musala ambruk saat pengecoran atap yang dilakukan sejak pagi hari. Penopang bangunan diduga tidak cukup kuat menahan beban cor yang baru selesai.
"Ini pengecoran yang terakhir saja. Itu jebol. Ya hanya itu," ujarnya. Mujib menuturkan, bahwa penopang cor kemungkinan tidak cukup kuat sehingga beban justru tertahan ke bawah.
BACA JUGA:Ponpes Al Khozin y Roboh, Santri Masih Terjebak di Reruntuhan
Musala itu rupanya sudah difungsikan sebagai tempat salat meskipun masih dalam proses pembangunan. Menurut Mujib, sebagian besar santri putra beribadah di sana ketika musibah terjadi.
"Ya, mestinya semua [santri salat]. Cuman kan waktu asal itu kan banyak yang istirahat. Banyak yang masih kegiatan keluar musala itu tadi," jelasnya.
BACA JUGA:Asrama Putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, 19 Ambulans Dikerahkan Evakuasi Korban
Peristiwa ini memunculkan sorotan tajam soal kelalaian perizinan bangunan pendidikan berbasis pesantren. Pemerintah daerah diminta memperketat pengawasan agar standar konstruksi sesuai aturan.
Tragedi robohnya musala Ponpes Al Khoziny pun menjadi pengingat keras bahwa aspek keselamatan tidak boleh dikorbankan. Apalagi menyangkut bangunan yang digunakan ratusan santri dalam aktivitas sehari-hari. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: