Pidato Bahasa Mandarin, Santri Nurul Jadid Ghefira Aulia Ajak Generasi Muda Gemar Membaca

Ghefira Aulia Shofa, peserta Disway Mandarin Debate & Speech Competition 2025 menyampaikan pentingnya meningkatkan literasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045. --Harian Disway
Laoshi ini sendiri didatangkan langsung dari Tiongkok untuk membantu memperbaiki tata bahasa dan teknik penyampaian saat latihan berlangsung.
BACA JUGA: SMA Nurul Jadid Probolinggo Targetkan Juara pada Disway Mandari Debate & Speech Competition 2025
Ghefira mengaku bahwa ia bersyukur diberi fasilitas yang mumpuni oleh sekolahnya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa Mandarin. --Harian Disway
Sekolah Ghefira sendiri punya dukungan kuat untuk pembelajaran Bahasa Mandarin. SMA Nurul Jadid memiliki jurusan khusus Bahasa Mandarin dan asrama dengan aturan penggunaan Bahasa Mandarin dalam keseharian.
Namun, perjalanan menuju panggung lomba tidak mudah. Hidup di pondok pesantren membuat Ghefira harus pintar membagi waktu antara kegiatan wajib dan latihan pidato.
“Tantangan terbesar adalah membagi waktu, karena di pesantren ada banyak kegiatan. Saya harus menyeimbangkannya dengan persiapan lomba,” tuturnya.
BACA JUGA: Santri LPI Maktuba Al Majidiyah Siap Ikut Disway Mandarin Debate & Speech Competition
Meski sempat gugup saat tampil, Ghefira merasa lega setelah berhasil menyampaikan pesan yang ia anggap penting bagi generasi muda Indonesia.
“Perasaannya pasti gugup, tapi setelah selesai saya lega karena bisa menyampaikan isi pidato yang benar-benar saya tujukan untuk para pemuda agar tidak bermain HP terus menerus dan meningkatkan literasi,” ucapnya.(*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: