Heboh Hacker Bjorka Ditangkap Polda Metro Jaya: Ia Penjual Kue Keliling

ILUSTRASI Heboh Hacker Bjorka Ditangkap Polda Metro Jaya: Ia Penjual Kue Keliling.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diretas, Hacker Minta Uang Tebusan Rp 131 Miliar
BACA JUGA:Pemerintah Tegaskan Tak Akan Bayar Uang Tebusan Untuk Hacker Penyerang Pusat Data Nasional
Laporan polisi pihak bank pada 17 April 2025 bernomor LP/B/2541/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA. Lalu, pihak bank membantah bahwa ada data nasabah yang dibobol hacker. ”Itu tidak benar,” kata pihak bank.
Bjorka juga mengeklaim membobol data KPU, juga data nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan beberapa instansi vital. Dikabarkan, ia mendapat USD9 ribu (setara Rp149,2 juta). Tapi, soal hasil bobolan data itu belum terkonfirmasi.
Tahu-tahu, Sabtu, 4 Oktober 2025, muncul unggahan yang mengaku sebagai Bjorka. Ia mengunggah bahwa ia masih bebas. Hal tersebut ditanggapi selebgram Deddy Corbuzier via medsos dengan sinis, begini:
”Ekspresi gue waktu tahu Bjorka ketangkep. Terus Bjorka-nya ngeTweet bukan gue, week,...” tulisnya sambil memberikan fotonya, ia melotot.
BACA JUGA:Bukan Main! Hacker Yordania Ubah Tampilan Website Tentara Israel Pakai Bahasa Arab
BACA JUGA:Identitas Hacker PDNS 2: 'Mr Exploit Wmc' Muncul Sebagai Pelaku Utama
Deddy juga juga mengunggah, ia lelah menanggapi polisi sering salah tangkap orang. ”Capek, deh…” tulisnya.
Unggahan Deddy ditanggapi warganet yang mayoritas meledek polisi. ”Ngurus judol aja ga becus, mau nangkep hacker,” ujar @li3***. Ada juga: ”Kalo bjorka gampang ketangkep, kenapa fufufafa sulit diungkap?” sindir @sus***.
Terlepas ledekan warganet kepada polisi, wartawan menyelidik rumah Wahyu di Kampung Komo, Manado. Kondisinya seperti berikut ini:
Lebar rumah itu sekitar 4 meter. Berdinding biru kusam, jendela kaca nako besinya karatan. Tampak sebuah handuk tergantung di salah satu sisinya. Di dalamnya ada meja, kursi, lemari, dan peralatan rumah tangga bertumpuk di ruang sempit.
Seorang warga menyebut Wahyu Bjorka tidak pernah merenovasi rumah tersebut. ”Ia dulu biasa tidur beralas kain di lantai,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Ada warga lain menyebutkan bahwa Wahyu dulu suka menghirup lem (efek mabuk untuk anak-anak miskin). Wahyu sehari-hari membantu tantenya, Risna Taha, berjualan aneka makanan keliling kampung di Kawasan Megamas, Manado.
Risna Taha kepada wartawan mengatakan, Wahyu putus sekolah saat kelas XI di SMKN 3 Manado jurusan tata boga. Setelah itu, ia pengangguran. ”Ia membantu saya berjualan kue dan makanan keliling ke Megamus, Manado,” katanyi. Maka, dia tak percaya Wahyu ditangkap sebagai hacker pembobol data BCA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: