Update Terbaru Al-Khoziny: 51 dari 61 Korban Telah Teridentifikasi

Update Terbaru Al-Khoziny: 51 dari 61 Korban Telah Teridentifikasi

Komplek Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.-https://jatim.nu.or.id/-

SIDOARJO Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur hari ini, Sabtu 11 Oktober 2025, mengumumkan perkembangan teranyar terkait tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten SIDOARJO.

Dari 67 kantong jenazah yang diterima, sebanyak 51 korban telah berhasil dikenali, sementara 10 jenazah masih dalam proses identifikasi.

BACA JUGA:Kasus Robohnya Ponpes Al-Khoziny Naik ke Tahap Penyidikan, Polda Jatim Fokus Cari Tersangka

BACA JUGA:Pakar ITS : Tiga Bangunan di Ponpes Al-Khoziny Harus Dikosongkan

Keterangan ini disampaikan oleh Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr Mohammad Khusnan Marzuki, saat konferensi pers, yang menyebut bahwa salah satu jenazah teridentifikasi melalui metode DNA dan pemeriksaan medis gigi cocok dengan data ante mortem nomor 056 sebagai Muhammad Ridwan Sahari, remaja laki-laki berusia 14 tahun dari Surabaya.

“Tim DVI telah melaksanakan identifikasi terhadap satu kantong jenazah hari ini yang cocok dengan satu nomor ante mortem,” ungkap Kombes Khusnan Marzuki.

Perkembangan ini menambah angka korban teridentifikasi dari insiden tragis tersebut.

Hingga hari ini, dari total 61 korban meninggal, masih ada 10 jenazah yang belum teridentifikasi secara resmi.

Diketahui, insiden runtuhnya musala itu terjadi pada Senin sore, 29 September 2025, ketika santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah. Gedung empat lantai yang saat itu dalam proses renovasi atau penambahan ambruk secara tiba-tiba. Insiden ini kemudian tercatat sebagai bencana non-alam dengan korban terbanyak di Indonesia sepanjang 2025.

BACA JUGA:Identifikasi Korban Ambruk Ponpes Al-Khoziny, Keluarga Harus Segera Lapor!

BACA JUGA:Bangunan Musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Ambruk: Human Error atau Takdir?


Tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.--

Proses identifikasi korban terus dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. Setiap jenazah diuji melalui prosedur forensik dan cocokkan data keluarga, agar pengembalian jenazah kepada keluarga dapat segera dilakukan dengan tepat.

Sementara itu, masyarakat dan keluarga korban masih menanti kepastian identitas. Pemerintah daerah bersama tim DVI terus berkoordinasi agar proses identifikasi tersisa berjalan lancar dan profesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: