Pengakuan Tersangka Pembunuh Gadis Pegawai Alfamart: Saya Tergiur Ekonomi

Pengakuan Tersangka Pembunuh Gadis Pegawai Alfamart: Saya Tergiur Ekonomi

ILUSTRASI Pengakuan Tersangka Pembunuh Gadis Pegawai Alfamart: Saya Tergiur Ekonomi-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Seseorang mengatakan sesuatu yang buruk terhadap orang lain, misalnya, ”berengsek”, ”bodoh kamu”. Maka, situasi mulai memanas dari situ.

Mengutip hasil riset Jane Jacob, kejahatan kekerasan yang tinggi pada lingkungan miskin disebabkan dua hal: pendidikan masyarakat dan ”mata di jalan”. 

Pendidikan, pengajaran berkualitas di sekolah, membantu orang membuat keputusan yang lebih baik di saat-saat genting. Jika satu orang saja dalam konflik berkata, ”hei, kamu bodoh,” semuanya bisa berakhir dengan buruk. Tapi, itu tidak berlaku pada orang dengan kualitas pendidikan yang baik.

”Mata di jalan” adalah siapa pun yang bersedia dan mampu turun tangan meredakan suatu konflik. Mereka bisa polisi, petugas pencegah kekerasan lembaga nirlaba, guru, pelatih, atau penonton yang peduli.

Ludwig mengakhiri, pendidikan berkualitas meningkatkan pengambilan keputusan orang yang baik. Hal itu tidak ada di lingkungan miskin.

Dikaitkan dengan pembunuhan Dina, terjadi di lingkungan miskin. Meski warga di situ penerima bansos, MBG, dan sekolah SD gratis, tidak mengurangi tingkat kejahatan kekerasan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: