Donald Trump Hadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh Bahas Akhir Perang Gaza

Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi selama KTT tentang Gaza di Sharm el-Sheikh pada 13 Oktober 2025. Trump menyambut berakhirnya “mimpi buruk yang menyakitkan” dalam pidatonya di parlemen Israel pada 13-Saul Loeb-via AFP
HARIAN DISWAY - Presiden AS Donald Trump meninggalkan Israel pada hari Senin setelah kunjungan singkat, dan menuju ke kota Sharm el-Sheikh di Mesir, untuk persiapan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh.
Kunjungan singkat presiden AS itu terjadi menjelang pertemuan puncak mengenai Gaza di kota resor Sharm El-Sheikh, Mesir, dengan Trump meninggalkan Israel hanya beberapa jam setelah ia tiba.
Pada kunjungannya di Israel, ia menyampaikan pidato di hadapan parlemen Israel untuk berakhirnya "mimpi buruk yang menyakitkan" bagi warga Israel dan Palestina berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahinya.
Dalam pidatonya tersebut pada hari Senin, ketika para sandera terakhir yang selamat kembali ke rumah dari Gaza dan sekelompok tahanan Palestina dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dipeloporinya.
BACA JUGA:Hamas Bebaskan Seluruh Sandera Hidup, Israel Putar Lagu “Habayta” di Tengah Haru
Israel mengatakan 20 sandera terakhir yang selamat kembali ke rumah pada hari Senin setelah dua tahun ditawan di Gaza, Israel juga akan membebaskan hampir 2.000 tahanan yang ditahan di penjaranya.
Hamas juga telah mengembalikan jenazah 27 sandera yang meninggal atau terbunuh dalam penahanan, serta jenazah seorang prajurit yang tewas pada tahun 2014 selama konflik Gaza sebelumnya.
Israel mengatakan pihaknya tidak memperkirakan seluruh sandera yang tewas akan dikembalikan pada hari Senin.
Presiden AS Donald Trump turun dari pesawat Air Force One saat tiba di Bandara Internasional Sharm el-Sheikh di Sharm el-Sheikh pada 13 Oktober 2025, untuk menghadiri KTT tentang Gaza. Trump menyambut berakhirnya “mimpi buruk yang menyakitkan” dalam pidat-Saul Loeb-via AFP
Pada tanggal 7 Oktober 2023, militan menyandera 251 orang selama serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, yang menyebabkan kematian 1.219 orang, sebagian besar dari mereka warga sipil.
Kunjungan Trump ke Timur Tengah bertujuan untuk menengahi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera minggu lalu, ia datang pada saat yang genting karena Israel dan Hamas merundingkan langkah selanjutnya.
BACA JUGA:Israel Baru Akan Bebaskan Tahanan Palestina Saat Semua Sandera Sudah Berada di Israel
Pada KTT Perdamaian Di Mesir, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi akan menjadi tuan rumah bersama pertemuan para pemimpin dunia untuk mendukung rencananya mengakhiri perang Gaza dan mempromosikan perdamaian Timur Tengah.
Sementara Presiden Palestina Mahmud Abbas dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak tersebut, disisi lain kantor Netanyahu mengatakan Netanyahu tidak akan hadir karena dimulainya hari libur keagamaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber