Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (59): Sore di Negeri Panda

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (59): Sore di Negeri Panda

PATUNG PANDA di Chengdu Research Base of Giant Panda Breding di Sichusn, Tiongkok.-Doan Widhiandono-

Ya, kawasan itu bukan kebun binatang. Sehingga, panda-panda itu memang tidak dikerangkeng.

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

BACA JUGA:Pelepasan 250 Mahasiswa ITCC Diiringi Kesenian Khas Dayak dan Peluncuran Kompetisi Bahasa Mandarin

Setiap area memiliki papan informasi edukatif. Menerangkan nama panda, tempat lahirnya, hingga ciri khusus setiap panda.

Hewan itu memang unik. Mereka bisa tidur 10 jam sehari, makan bambu hingga 40 kilogram per hari, dan hidup soliter. Cenderung menyendiri.

Langkah kami terhenti cukup lama ’’rumah’’ Xi Lan. Ia adalah panda jantan kelahiran 30 Agustus 2008 di Kebun Binatang Atlanta, AS. Namanya berarti “Harapan Barat”. Ia adalah hasil kerja sama panda diplomacy antara Amerika dan Tiongkok.

Namun hidup Xi Lan sempat dramatis. Saat kecil, ia diserang oleh induknya, Lun Lun, karena dianggap mengganggu saat sang ibu makan bambu.


PARA JURNALIS peserta program China International Press Communication Center (CIPCC) berfoto bersama di gerbang depan.-Doan Widhiandono-

Nah, sore, Xi Lan rupanya sedikit lapar. Ia turun dari ’’tempat tidurnya’’ yang berupa ranjang bambu. Ia lantas duduk bersila menghadap ke pengunjung. Dengan cueknya, ia mengunyah batang-batang bambu.

Kami pun tak menyia-nyiakan panda yang kelihatan jelas wajahnya tersebut. Sebab, panda lain banyak yang memunggungi kami. Ada yang tidur memunggungi kami. Ada juga yang memanjat pohon lantas ’’melamun’’ menghadap ke arah lain.

Panda memang begitu cuek. Saking cueknya, binatang itu masih terus terancam punah. Betapa tidak, mereka hanya kawin dua-tiga hari dalam setahun. Sehingga, setiap kelahiran pun menjadi momen berharga.

Bandingkan, misalnya dengan kucing, yang kerap kita lihat kawin di mana-mana. Maka, anak-anak kucing—yang liar—pun sangat banyak.

Nah, panda tidak kawin-mawin seenaknya. Meskipun, panda itu sejatinya adalah kucing. Lho…? (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: