5 Alasan Perangi Bullying di Indonesia

5 Alasan Perangi Bullying di Indonesia

Pahami mengapa perundungan yang kerap terjadi di sekitar Anda merupakan hal yang berbahaya.-Freepik-

Kebiasaan merundung dapat membuat pelaku kehilangan empati dan sulit membangun hubungan sosial yang sehat. Dalam jangka panjang, perilaku agresif juga dapat berpotensi berkembang menjadi tindak kriminal.

BACA JUGA:Geger! Oknum Dosen dan Senior Diduga Dalangi Bullying yang Tewaskan Dokter Muda

BACA JUGA:Mengupas Bullying di Balik Petualangan Film Jumbo

3. Memperburuk Kultur Sosial

Jika perundungan dianggap hal wajar, masyarakat akan terbiasa dengan kekerasan dan intimidasi. Sehingga nilai kemanusiaan kian luntur.

Apabila hal itu sudah dinormalisasi, maka tidak akan ada lagi yang berani bersuara terhadap situasi buruk itu.

4. Menciptakan Lingkungan yang Tidak Aman

Sekolah, kantor, atau komunitas yang membiarkan perundungan akan membuat orang-orang di lingkungan tersebut kehilangan rasa aman. Hal itu berdampak dalam penurunan produktivitas dan memicu ketegangan sosial.

5. Melanggar Hak Asasi Manusia (HAM)

Setiap orang berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan bermartabat. Perundungan jelas merupakan pelanggaran terhadap hak tersebut.

BACA JUGA:FK Unair Gaungkan Zero Bullying untuk Ciptakan Lingkungan Pendidikan Sehat

BACA JUGA:DPR Sebut Upaya Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah Telah Gagal: Kalau Tidak Viral, Tidak Akan Diusut

Perundungan yang semakin marak terjadi akan menunjukkan tingkat kualitas suatu negara dalam menjaga kesejahteraan rakyatnya.

Perundungan bukan sekadar perilaku iseng. Melainkan bentuk kekerasan yang bisa merusak masa depan generasi muda.

Dengan membangun kesadaran, memperkuat pendidikan karakter, serta mempertegas aturan dan sanksi, kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih sehat, aman, dan beradab. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber