Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (62): Pancuran Menari di Bekas Waduk Limbah

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (62): Pancuran Menari di Bekas Waduk Limbah

AIR MANCUR MENARI di kompleks taman rekreasi Ashuda. Dulu, tempat ini adalah waduk pembuangan limbah.-Doan Widhiandono-

BACA JUGA:Tiongkok Tawarkan Kapal Penghancur Type 052D ke Indonesia, Ini Kemampuannya

Perusahaan pun menyusun Langkah-langkah Pengelolaan Pascapenutupan Waduk Majiatian sebagai panduan permanen. Isinya mengatur perawatan saluran air, pemantauan stabilitas, serta pemeliharaan vegetasi untuk mencegah erosi.

Kini, proyek tersebut menjadi simbol keberhasilan transformasi hijau di Panzhihua. Dari kota baja dan tambang, kini muncul wajah baru: kota taman yang berbunga.

Turis lokal datang menikmati udara bersih dan panorama bunga. Pelajar datang untuk belajar ekologi industri, dan warga menikmati ruang terbuka hijau.

Hari itu, kereta kelinci yang saya tumpangi berhenti di dekat kolam kecil. Dangkal. Ada kebun luas dengan latar belakang lembah dan gunung. Rasanya masih tak puas. Ingin berkeliling lagi. 

Sekar Gandhawangi, wartawan Kompas yang mengikuti program ini, mencetuskan guyonan nakal. ’’Bolehkah kami membajak kereta kelinci ini? Pengin keliling lagi,’’ kata Sekar. Dia bahkan sempat mengamati kemudi kereta. Melihat cara kerjanya yang mirip mobil transmisi otomatis.

Tapi, waktu memang terbatas. Kami harus makan siang untuk mengejar waktu menuju stasiun. Ada kota lain yang harus kami kunjungi hari itu. Kota yang—bisa jadi—menawarkan petualangan lain… (*/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: