Hakim Juga Manusia

Hakim Juga Manusia

ILUSTRASI Hakim Juga Manusia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Intinya, air mata di ruang sidang itu bukan hanya penyesalan pribadi, melainkan juga simbol betapa mahalnya harga keadilan yang dikhianati. Ketika hakim tergelincir, yang rusak bukan hanya dirinya, melainkan juga kepercayaan publik terhadap seluruh sistem hukum.

Djuyamto benar: ia menghancurkan kariernya sendiri. Tapi, yang lebih parah, ia ikut menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap keadilan. Dan, ketika rakyat kehilangan kepercayaan kepada keadilan, negara sedang kehilangan jiwanya.

Maka, benar, hakim juga manusia. Tapi, manusia yang seharusnya paling sadar bahwa keadilan adalah amanah suci, bukan komoditas yang bisa dibeli.

Di bagian akhir ini saya ingin menyatakan bahwa moralitas adalah fondasi utama bangsa besar. Kecerdasan tanpa integritas hanya melahirkan kehancuran yang berbalut kemegahan. 

Karena itu, mari kita renungkan bersama: jika hakim juga manusia, jadikanlah kemanusiaannya itu sebagai jalan menuju kebijaksanaan, bukan alasan untuk berkhianat kepada keadilan. (*) 

*) Ulul Albab adalah akademisi Universitas dr Soetomo dan ketua ICMI Jawa Timur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: