5 Alasan Kenapa Masyarakat Indonesia Masih Sulit Lepas dari Fast Fashion

5 Alasan Kenapa Masyarakat Indonesia Masih Sulit Lepas dari Fast Fashion

5 Alasan kenapa masyarakat Indonesia masih sulit lepas dari fast fashion. -Bevan Goldswain-Istock

BACA JUGA: Mengenal Fashion Sustainable sebagai Cara Berpakaian yang Ramah Lingkungan

Fenomena fear of missing out (FOMO) pun kian tebal. Akibatnya harga diri dipertaruhkan karena hanya fokus pada tren dan validasi eksternal.

3. Kurangnya Edukasi tentang Dampaknya pada Lingkungan


SAMPAH tekstil dari industri fashion merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. -FotografiaBasica-Istock

Masih banyak yang belum tahu bahwa industri fashion merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Produksi tekstil menyumbang hingga 10% emisi karbon global dan menghasilkan jutaan ton limbah setiap tahun.

Di Indonesia, pakaian bekas fast fashion sering berakhir di TPA atau pasar loak. Kurangnya informasi dan kampanye publik membuat banyak orang tidak menyadari efek jangka panjang dari budaya fast fashion.

4. Pilihan Slow Fashion yang Masih Terbatas


BRAND LOKAL yang mengusung konsep sustainability namun dengan harga yang cenderung mahal. -ArtMarie-Istock

Meskipun mulai bermunculan brand lokal yang mengusung konsep sustainable atau ethical fashion, namun harganya cenderung lebih mahal. Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia masih sensitif terhadap harga.

BACA JUGA: Alasan FOMO Membuat Kita Sering Membeli Barang Tidak Perlu

BACA JUGA: Cara Sehat Nikmati Media Sosial Tanpa FOMO

Akhirnya, fast fashion dianggap sebagai solusi praktis. Padahal jika dihitung jangka panjang, membeli pakaian berkualitas justru bisa lebih hemat karena tahan lama dan tidak cepat rusak.

5. Gaya Hidup Cepat dan Minim Refleksi


KONSUMEN tidak punya waktu untuk memikirkan dari mana pakaian mereka berasal atau siapa yang membuatnya. -owngarden-Istock

Budaya “cepat” bukan cuma fashion, tapi juga cara hidup masyarakat modern. Banyak orang tidak punya waktu untuk memikirkan dari mana pakaian mereka berasal atau siapa yang membuatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: