Rosan Roeslani: Pemerintah Siap Subsidi Whoosh Rp1,2 Triliun per Tahun
CEO Danantara Rosan Roelani memberikan keterangan di komplek Istana Presiden, Jakarta, Rabu 5 November 2025.--Disway
HARIAN DISWAY - Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia Rosan Roeslani membuka peluang pemberian subsidi terhadap operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh melalui skema Public Service Obligation (PSO).
Ia menegaskan bahwa pemerintah siap menanggung beban subsidi sebesar Rp1,2 triliun per tahun untuk menjamin keberlanjutan layanan transportasi massal tersebut.
“Pemerintah siap menanggung PSO untuk kereta cepat. Kalau kita lihat, ini kan public transportation, jadi wajar kalau ada PSO,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 5 November.
Rosan menjelaskan, skema PSO merupakan bentuk tanggung jawab negara terhadap penyediaan transportasi publik yang terjangkau. Menurutnya, subsidi diperlukan agar tarif tiket Whoosh tetap kompetitif sekaligus memastikan keberlangsungan operasional.
BACA JUGA:Prabowo Siap Tanggung Jawab Utang Kereta Cepat Whoosh: Tak Perlu Diributkan!
BACA JUGA: AHY Beberkan Opsi Penggunaan APBN untuk Pelunasan Utang Kereta Cepat Whoosh
“Ini bukan semata bisnis, tapi pelayanan publik. Pemerintah melihat ini sebagai bagian dari tanggung jawab untuk menyediakan transportasi massal yang efisien,” ujarnya.
Ia menambahkan, besaran subsidi sekitar Rp1,2 triliun per tahun akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan beban layanan. Pemerintah juga tengah mengkaji mekanisme pengelolaan PSO agar transparan dan efektif.
Rosan menyebutkan, operasional Whoosh dapat dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN) atau pihak swasta yang memenuhi prinsip efisiensi dan akuntabilitas. “Kita masih bahas opsi terbaik, bisa BUMN, bisa operator yang bekerja sama. Yang penting efisien dan bertanggung jawab,” katanya.
BACA JUGA:Prabowo Ingin Whoosh Lanjut sampai Banyuwangi
BACA JUGA:Hasto Ungkap Megawati Pernah Kritik Proyek Kereta Cepat Whoosh sejak Awal
Pernyataan Rosan itu sejalan dengan penegasan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menyatakan kesiapannya menanggung tanggung jawab penuh atas proyek Whoosh, termasuk pembiayaan subsidi yang diperlukan.
“Kita akan bayar, mungkin Rp1,2 triliun per tahun. Itu tidak masalah,” ujar Prabowo.
Prabowo menilai, keberadaan kereta cepat membawa banyak manfaat ekonomi dan sosial, seperti mengurangi kemacetan, polusi, serta mempercepat konektivitas antardaerah. “Yang penting manfaatnya dihitung seperti mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan. Itu harus dihitung,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: