Dirty Vote II o3: Ketika Kekuasaan Menjadi Lingkar yang Sempurna
ILUSTRASI Dirty Vote II o3: Ketika Kekuasaan Menjadi Lingkar yang Sempurna.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
LEBIH DARI SEKADAR FILM
Empat jam mungkin terasa panjang bagi penonton awam, tapi durasi itu sejatinya ritual kesadaran.
Dandhy tidak membuat film untuk menghibur. Ia membuat film untuk menyiksa kenyamanan publik yang mulai terbiasa dengan kebohongan.
Setiap adegan, setiap argumen hukum, adalah palu kecil yang jatuh berulang di kepala kesadaran kita. Pelan, tapi memecah dinding kebisuan.
Bivitri, Zainal, dan Feri berbicara dengan ketenangan bak seorang ahli bedah. Mereka tidak berteriak, tapi setiap kalimatnya seperti peluru moral yang ditembakkan ke dada kekuasaan.
Dandhy sendiri, lewat arahannya yang tenang, menghindari agitasi murahan. Ia memperlihatkan keberanian dengan keheningan, dan di situlah letak bahayanya. Sebab, yang paling menakutkan bagi kekuasaan adalah kebenaran yang disampaikan tanpa teriakan.
REFLEKSI YANG TAK MENAWARKAN PELARIAN
Apa sebenarnya yang disasar film ini?
Tidak sekadar mengungkap kebusukan pemilu, tetapi juga menelanjangi logika kekuasaan: demokrasi di negeri ini telah dijinakkan menjadi sekadar ritual administratif.
Yang mengancam demokrasi bukan lagi kudeta bersenjata, melainkan pengambilalihan kekuasaan secara legal dan halus lewat revisi undang-undang, kooptasi lembaga, dan pembajakan etika.
Dalam satu titik, Dirty Vote II o3 terasa seperti surat peringatan dari masa depan: jika tiga ”o” itu –otot, otak, ongkos– tetap bersatu, demokrasi hanya akan menjadi lingkar yang terus berputar tanpa pintu keluar.
Kita, para penontonnya, berdiri di tepi lingkar itu. Kita menyaksikan, mencatat, dan berharap ada retak di dinding kekuasaan yang terlalu bulat untuk ditembus.
Karena di ujung empat jam itu, yang tersisa bukan amarah, melainkan kesadaran: melawan tidak sekadar menolak hasil pemilu, tetapi menolak cara berpikir yang menganggap kekuasaan bisa diwariskan seperti takhta. (*)
*) Ady Amar adalah kolumnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: